Hal ini berarti kita punya waktu tidur yang sedikit lebih panjang di malam hari.
Namun, melewatkan sarapan sebelum lari pagi akan membuat kita mendapatkan masalah jika melakukan lari intensif atau lari jarak jauh.
Kita mungkin saja akan cenderung merasa menyeret tubuh kita karena tubuh kekurangan energi dari glukosa.
"Lari tanpa sarapan akan membuat sesi lari menjadi lebih pendek dan tidak intensif," kata ahli gizi olahraga tersertifikasi, George Fear, R.D.
Memaksa tubuh kita bekerja terlalu keras tanpa bahan bakar yang cukup juga akan membuat kita merasa pusing, bahkan pingsan.
Lebih buruknya, lari tanpa bahan bakar yang cukup akan meningkatkan hormon kortisol atau hormon stres.
Ini akan secara sementara menekan sistem imun dan membuat tubuh kita lebih rentan mengalami sakit.
Bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan mungkin pernah mendengar bahwa lari dengan perut kosong bisa meningkatkan jumlah kalori lemak yang terbakar.
Namun, itu tak berarti mempercepat penurunan berat badan. Hal itu diungkapkan oleh mantan direktur gizi olahraga di University of California, Liz Applegate, Ph.D yang dikutip oleh Kompas.com.
"Jika kekurangan karbohidrat, tubuh akan membakar cadangan lemak sebagai bahan bakar. Namun, karena minimnya energi, kita mungkin tidak mampu lari terlalu intens atau jauh," ujarnya.
Selain itu, setelah berlari, metabolisme tubuh kita akan cenderung melambat karena keadaan semi-puasa.
Kondisi itu membuat total kalori yang terbakar lebih sedikit. Jadi, makanlah sesuatu yang ringan sebelum berlari.