WIKEN.ID - Pergi ke gunung menggunakan sepeda tentu kamu sudah tahu bagaimana rintangannya saat melewatai jalan berbatuan, sungai, dan medan yang sulit.
Hal tersebut jelas membuat kita menjadi tegang disetiap medan terjal yang tidak masuk akal.
Terlebih jika kamu bisa melewatinya akan membuat perasaan menyenangkan dan jadi ketagihan.
Namun, bagi seorang pemula yang ingin pergi bersepeda ke gunung akan merasa bingung apa saja persiapannya.
Simak dengan teliti bagaimana persiapan yang pas untuk bersepeda gunung:
1. Bawa logistik dan perlengkapan lain
Bersepeda gunung memakan waktu lebih lama dari yang kita perkirakan, karena kita akan menerjang medan berat atau tersesat di tengah gunung.
Bawa lebih banyak makanan dan air daripada yang kita butuhkan.
Selain itu, ingat bahwa kita tidak dapat mengandalkan orang lain untuk datang menjemput kita jika terjadi sesuatu saat bersepeda di gunung.
Selalu siapkan perlengkapan seperti ban dalam cadangan, pompa, dan perkakas.
Dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan, kita akan lebih rileks dan bersenang-senang saat bersepeda gunung.
2. Mengetahui perbaikan sepeda sederhana
Medan yang berat merupakan masalah saat bersepeda dan cenderung lebih sering terjadi di jalur off road dibandingkan trotoar.
Ban tubeless telah membantu meminimalkan ban bocor, tetapi tidak menghilangkan kemungkinan tersebut.
Maka dari itu, ketahui beberapa tindakan sederhana yang dapat kita lakukan jika ada bagian sepeda yang rusak.
Setidaknya, kita harus tahu cara memperbaiki ban bocor.
Keterampilan lainnya yang perlu dimiliki termasuk memperbaiki rantai yang rusak dan mengganti derailleur hanger (pegangan gir di roda belakang) yang bengkok atau retak.
3. Tentukan jalur yang ingin dilalui
Menatap ke bebatuan yang tidak ingin kita lewati justru membuat kita berakhir menerjang bebatuan tersebut.
Sebab, sepeda akan secara otomatis mengarah ke jalur yang diarahkan oleh mata.
Karena itu, lihat jalur atau rintangan yang sebenarnya ingin kita lalui.
Usahakan posisi dagu rata, pandangan ke depan, dan gunakan penglihatan tidak langsung (yang jauh dari pusat pandangan) untuk menghindari rintangan yang tiba-tiba ada di depan kita.
Memakai helm khusus sepeda gunung akan melindungi kepala kita jika ada rintangan yang sulit dilewati dan membuat kita terjatuh
4. Gerakkan bagian tubuh saat melewati rintangan
Sepeda gunung diciptakan untuk melewati medan terjal, sehingga tidak perlu khawatir karena sepeda akan menjalankan tugasnya dengan baik.
Sedangkan kamu bertugas untuk membuat tubuh rileks.
Angkat bagian bokong dari sadel sepeda saat melintasi rintangan seperti akar dan bebatuan.
Semakin teknis medannya, semakin banyak ruang yang dibutuhkan sepeda untuk bergerak.
Ketika melalui turunan curam, luruskan siku dan lutut sehingga tubuh kita menyesuaikan pergerakan sepeda, bukan melawannya.
5. Pertahankan momentum
Menjaga kecepatan atau bahkan meningkatkan kecepatan saat menemui medan yang menantang memudahkan kita bersepeda, karena ada satu hal yang paling dibutuhkan sepeda kita untuk terus melaju, yaitu momentum.
6. Pusatkan berat badan di titik tertentu
Kita akan melewati beberapa medan yang ekstrem saat bersepeda gunung, termasuk tanjakan dan turunan yang curam.
Saat menghadapi tanjakan yang sulit, pindahkan beban tubuh kita ke depan dan condongkan tubuh ke dekat setang (handlebar) untuk mempertahankan traksi.
Begitu pula saat kita menemukan jalur turunan yang curam.
Pindahkan beban tubuh ke belakang sadel dan melewati roda belakang supaya kita tidak terlempar dari sepeda.
7. Tidak menekan tuas rem secara berlebihan
Ada kalanya kita membutuhkan rem saat melalui rintangan tertentu.
Namun, kita tidak perlu menekan kedua tuas rem dengan kekuatan penuh agar sepeda berhenti.
Rem sepeda gunung relatif bertenaga sehingga kita hanya perlu satu atau dua jari untuk menekan tuas rem demi mengatur kecepatan sepeda kita.
Sesuaikan kecepatan sebelum menghadapi bebatuan dan belokan, lalu pertahankan kecepatan sepeda.
Jika kita berbelok dengan kecepatan tinggi, hindari rem depan (tuas rem sebelah kiri).
Menghentikan ban depan akan membuat ban depan selip, dan kemungkinan besar badan kita melewati handlebar dan jatuh ke tanah.
Gunakan tuas rem sebelah kanan (rem belakang) sebagai gantinya.
Kita bisa saja tergelincir, namun jauh lebih mudah bagi kita untuk mempertahankan sepeda agar tetap tegak.
Jika kita berbelok dengan kecepatan tinggi, hindari rem depan (tuas rem sebelah kiri).
Menghentikan ban depan akan membuat ban depan selip, dan kemungkinan besar badan kita melewati handlebar dan jatuh ke tanah.
Gunakan tuas rem sebelah kanan (rem belakang) sebagai gantinya.
Kita bisa saja tergelincir, namun jauh lebih mudah bagi kita untuk mempertahankan sepeda agar tetap tegak.
8. Maksimalkan roda gigi pada sepeda
Jalur di perbukitan terdiri dari jalan datar, tanjakan, dan turunan.
Karena itu, jika kita melihat tanjakan atau turunan terjal di depan, antisipasi perubahan medan tersebut dengan mengganti gir (shifting) lebih awal.
Hal ini akan membantu kita menjaga momentum saat bersepeda gunung.
9. Atur suspensi
Rata-rata sepeda gunung saat ini memiliki suspensi di bagian depan dan belakang.
Fungsi suspensi ialah mengurangi guncangan saat kita berada di atas sepeda.
Namun, saat kita dapat mengatur dengan tepat suspensi akan bekerja baik.
Buat kalian terutama bagi pemula, luangkanlah waktu untuk belajar mengatur suspensi.
Nah, yang paling penting adalah cara kerja suspensi yang memantul ke bawah dan kembali ke atas.
Ketahui juga cara mengunci dan membuka suspensi dengan benar agar kita terhindar dari kesalahan yang membuat sadel tidak nyaman diduduki akibat suspensi yang terlalu keras.
(*)
Baca Juga: Begini Penjelasan Mengapa Saat Bersepeda Dapat Mengalami Cedera Lutut dan Cara Mencegahnya
Baca Juga: Demi Keamanan dan Keselamatan, Inilah 8 Barang Wajib untuk Pesepeda, Sudah Punya?
Baca Juga: Bikin Kamu Nggak Mager Berlari, Begini Tips Olahraga Lari Agar Terasa Lebih Mudah dan Menyenangkan!