Dr. Metzl mengatakan, olahraga teratur dapat mengurangi risiko sekitar 13 jenis kanker.
Secara khusus, olahraga lari terbukti ampuh mengurangi risiko diagnosis baru dan meningkatkan prognosos penderita kanker.
Riset yang diterbitkan dalam Medicine & Science in Sports & Exercise membuktikan, mereka yang melakukan olahraga lari memiliki risiko 61 persen lebih rendah untuk terkena kanker, ginjal.
Bahkan, risiko terkena semua penyakit tersebut bisa diminimalisir lebih besar dengan melakukan olahraga lari lebih sering.
Riset dalam Journal of Cancer turut membuktikan, lari secara teratur membuay wanita dengan kanker payudara memiliki risiko lebih rendah meninggal akibat penyakit tersebut.
Lari juga mampu mengurangi risiko kematian akibat kanker otak.
Sayangnya, para ilmuwan masih berusaha menemukan hubungan yang tepat antara lari dan risiko tersebut.
Namun, mereka menyakini bahwa mengurangi kadar hormon esterogen dan insulin pasa pelari reguler memberi dampak besar dalam hal ini.
Teori lain yang didukung oleh penelitian pada hewan menyatakan, epinefrin yang dilepaskan sambil berlari merangsang produksi sel kekebalan pembunuh alami.
(*)
Baca Juga: Wajib Disimak, Tips Menjaga Stamina Saat Lari Jarak Jauh Supaya Tidak Cepat Lelah
Baca Juga: SImak Cara Mengetahui Lama Waktu Jogging Agar Optimal dalam Membakar Kalori