Namun, semua itu bisa kita maksimalkan dengan mempraktikan olahraga lari.
Pembuluh darah atlet lari yang berusia lanjut umumnya sama dengan orang-orang yang berusia setengah lebih muda darinya.
Lari juga membantu meningkatkan fungsi endotel alias kemampuan jaringan yang melapisi pembuluh darah untuk berkontraksi dan rileks dengan baik.
"Ini terjadi karena lari mendorong tubuh untuk memproduksi lebih banyak nitric oxide yang merupakan vasilidator kuat," ucap Dr. Cucuzzella.
5. Memperlambat proses penuaan
Tak sekadar meningkatkan harapan hidup, lari membuat kita mampu memperkuat kondisi kesehatan.
Dalam istilah medis, ini disebut dengan kompresi morbiditas.
Dalam riset yang dilakukan selama 21 tahun, pelari memiliki skor lebih tinggi dalam tes yang terkait dengan fungsi keteraturan harian daripada mereka yang nonpelari.
Berlari juga mampu menghambat proses penuaan.
Riset 2018 yang diterbitkan dalam European heart Journal membuktikan, latihan ketahanan - termasuk berlari - meningkatkan produksi enzim yang tisebut telomerase.
Berlari juga mampu meningkatkan panjang telomer, sekuens DNA yang menutup kromosom dan melindungi sel dari penurunan karena faktor usia.
6. Memperkecil risiko kanker