Riset juga mengungkap, olahraga treadmill selama 15 menit, meski dilakukan dengan kecepatan rendah, membantu meningkatkan kemampuan manusia dalam mengingat kata-kata dalam tes kognitif.
"Lari juga terbukti sebagai salah satu metode untuk mencegah alzheimer," ucap Dr. Metzl.
Berdasarkan temuan riset 2014, orang yang melakukan olahraga lari 25 kilometer per minggu mampu mengurangi ridiko kematian dini hingga 40 persen selama periode 11 tahun.
"Lari mampu meningkatkan level BDNF atau faktor neurotropik dari otak yang merangsang neuron baru," ucap Dr. Cucuzzella.
Lari juga mampu memperkuat koneksi saraf yang terkait dengan fungsi otak tingkat tinggi.
4. Memperkuat sistem kardiovaskular
Kita memang kerap menemui kasus kematian pada turnamen lari jarak jauh.
Tetapi secara keseluruhan, pelari reguler memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 30 persen lebih rendah selama periode 15 tahun.
Ini terbukti dari sebuah riset yang dilakukan dengan meneliti 55.000 orang.
Semakin sering kita melakukan olahraga lari dalam intensitas sedang hingga kuat, semakin rendah level biomarker yang terkait dengan penyakit jantung, termasuk senyawa inflamasi proterin C-reaktid dan interleukin-6.
Dibutuhkan kemampuan jantung yang kuat untuk memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.
Manusia juga memiliki 96.500 kilometer pembuluh darah yang harus berfungsi dengan baik agar mampu mendistribusikan nutrisi dan oksegen ke otot dan organ tubuh kita.