Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hobi Lari Tanpa Alas Kaki, Siap-siap Rasakan 3 Manfaat Bagi Kesehatan

Dewa - Kamis, 17 Februari 2022 | 20:26
Hobi berlari adalah kegiatan yang kaya manfaat.
//unsplash.com

Hobi berlari adalah kegiatan yang kaya manfaat.

WIKEN.ID - Menjaga tubuh tetap bugar dan sehat sangat penting di tengah masa pandemi.

Kebugaran tubuh bisa didapatkan dengan cara berolahraga rutin tiap hari.

Pada masa pandemi Covid-19 ini olahraga yang sering dijalani banyak orang adalah berlari.

Olahraga berlari digemari banyak kalangan karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.

Berlari tanpa alas kaki alias nyeker disebut-sebut lebih menyehatkan dibandingkan berlari dengan sepatu.

Alasannya, sepatu lari diduga bisa membuat otot kaki menegang dan bekerja lebih keras.

Ada pula yang berpendapat berlari tanpa alas kaki merupakan rahasia anti cedera.

Namun, benarkah berlari tanpa alas kaki lebih baik dibanding mengenakan sepatu lari?

Sebenarnya, menurut American Podiatric Medical Association, penelitian tentang manfaat berlari dengan “nyeker” ini masih terbilang sedikit, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kendati demikian, lari tanpa alas kaki dapat memperkecil potensi cedera kronis rupanya bergantung dari teknik berlari seseorang.

Baca Juga: Tips Anti Malas Olahraga Lari Secara Rutin, Salah Satunya Menikmati Sinar Matahari

Jadi, seperti bagaimana berlari tanpa alas kaki membawa manfaat bagi kesehatan kita?

Manfaat berlari tanpa alas kaki

Terapis fisik olahraga Michael Bogden berpendapat, berlari tanpa alas kaki memiliki mekanik yang lebih baik dan mendorong pola lari yang lebih efisien.

Penyebabnya, melangkah saat bertelanjang kaki biasanya lebih pendek dan lebih padat.

Gaya berjalan itu dianggap lebih selaras dengan pusat gravitasi tubuh dan biasanya mengarah pada peningkatan tekukan di lutut, memungkinkan persendian menyerap hentakan dengan lebih baik.

Pelari yang "nyeker" juga cenderung lebih banyak mendaratkan ball of the foot (bagian empuk di telapak kaki, di antara jari kaki dan lengkungan), dibandingkan tumit.

Hal ini menambah efisiensi gerakan dan mengurangi beban pada persendian.

Selain manfaat menyehatkan di atas, ada tiga manfaat potensal lain dari berlari tanpa alas kaki:

1. Membakar kalori lebih banyak

Sol yang kenyal pada sepatu lari berfungsi untuk mendorong kita maju.

Artinya, lari tanpa alas kaki akan lebih sulit dan menantang.

Jadi ada kemungkinan kita akan membakar lebih banyak kalori.

Baca Juga: Tips Memilih Sepatu Lari Terbaik dan Nyaman bagi Kaki Saat Berolahraga

2. Membantu menyembuhkan flat feet

Menurut Bogden, berlari tanpa alas kaki dapat membantu memperkuat dan mengencangkan otot kaki untuk menstabilkan flat feet, kondisi telapak kaki yang seharusnya melengkung menjadi rata.

“Jika selalu mengenakan sepatu, kita tidak menambahkan kekuatan otot di kaki untuk menopang tulang yang tidak kencang alami dalam strukturnya,” kata Bogden.

3. Mengurangi risiko plantar fasciitis

Berlari tanpa alas kaki dapat mengurangi risiko plantar fasciitis (nyeri di bagian bawah kaki dekat tumit).

Sebab, berlari dengan kaki telanjang sering kali menghasilkan teknik dan irama yang lebih baik.

“Teknik lari yang buruk menyebabkan firing pattern yang kurang efisien pada otot-otot di kaki bagian bawah, sehingga dapat menyebabkan cedera berlebihan seperti plantar fasciitis,” kata Bogden.

Risiko berlari tanpa alas kaki

Kendati demikian, lari tanpa alas kaki juga memiliki sisi negatif.

Menurut Bogden, lari tanpa alas kaki membuat kaki rentan terhadap luka, luka tusukan, dan infeksi.

Selain itu, berlari tanpa alas kaki di trotoar yang panas atau dalam cuaca yang sangat dingin juga dapat merusak telapak kaki.

Bahkan, risiko fraktur stres kaki meningkat jika berlari tanpa sepatu.

Baca Juga: Enggak Banyak yang Tahu! Terciptanya Lari Maraton Sejak 490 SM, Begini Sejarahnya

American Diabetes Association juga merekomendasikan agar penderita diabetes selalu memakai sepatu dan kaus kaki saat berlari atau berjalan.

Pasalnya, neuropati diabetik yang dialami penderita diabetes dapat membuat mati rasa.

Untuk itu Bogden menyarankan untuk mencoba lari tanpa alas kaki sebagai cross-training (kombinasi olahraga) di lapangan berumput.

Menurut dia, banyak pelari yang mendapat manfaat dari melakukan beberapa pelatihan tanpa alas kaki.

Jadi, ini bisa jadi variasi.

Namun, Bogden tidak menyarankan agar kita terus menerus memakai sepatu minimalis saat berlari atau terus berlari tanpa alas kaki.(*)

Baca Juga: Ingin Panjang Umur, Tekuni Hobi Berlari, Ini Manfaatnya Lainnya

Source :Kompas.com

Editor : Wiken

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x