Pakar Nefrologi, Jason Fung, MD menjelaskan, makan terlalu banyak karbohidrat olahan dan makanan tinggi gula seperti donat, cracker, pasta, roti putih, hingga alkohol, mampu dengan cepat memicu lonjakan insulin.
Kondisi ini bisa mempermudah kenaikan berat badan.
Pastikan kamu menjaga level insulin tetap stabil sehingga berpengaruh terhadap persentase lemak tubuh secara keseluruhan, termasuk lemak perut.
5. Tidak mengeluarkan energi yang cukup
Sulit menurunkan berat badan meskipun rajin lari mungkin bukan disebabkan karenakamu kurang makan.
Personal trainer tersertifikasi ACE dari Radical Strength, Rachel MacPherson menyarankan untuk memulai dengan 20 hingga 30 menit sesi lari dengan kecepatan yang nyaman setiap harinya.
Kemudian, tingkatkan durasi secara perlahan hingga 45 menit.
Pelatih tersertifikasi ACE lainnya, Amanda Brooks mengatakan bahwa durasi 20 hingga 30 menit sudah cukup banyak bagi orang-orang yang ingin lari untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
6. Melakukan kardio statis
Endokrinolog tersertifikasi dari New York, Rocio Salas-Whalen mengatakan, jika kamu melakukan kardio statis atau terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kardio, kamu akan memproduksi terlalu banyak kortisol atau hormon stres, yang bisa berkontribusi terhadap lemak perut.
Sementara pelatih tersertifikasi NASM, Adam Padgett menambahkan, jika larimu tampak tak memberikan hasil, cobalah melewatkan sesi lari panjang dan gantilah dengan Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT).
HIIT akan mendorong tubuh untuk meningkatkan rasio metabolik dan fokus pada penurunan berat badan.