Carbo-loading
Menurut Jack, banyak orang yang akan mengikuti half marathon (HM) dan full marathon (FM) ingin kuat berlari lama.
Lalu, sebelum perlombaan mereka mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar. Beberapa karbohidrat yang biasa dikonsumsi antara lain kentang, nasi, spaghetti, dan lainnya.
Padahal, untuk pelari jarak 5-10km, hal tersebut tidak bermanfaat. "Malah kontraproduktif. Karena kalau sudah selesai lari bukannya kurus malah gemuk," ucapnya.
Mengurangi minum selama lari karena takut ke toilet
Hoaks terkait lari lain adalah tidak minum selama lari, karena malas ke toilet di tengah sesi lari.
Padahal, minum sangat diperlukan untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat.
Bahkan, ketika mengikuti ajang lari disarankan membagi strategi hidrasi menjadi tiga. Pertama, sebelum ajang lari sekitar 240-300 ml. Kedua, di sela lari setiap 15 menit sekali.
Namun, usahakan minum perlahan, dan tidak terlalu banyak agar perut tidak kembung.
"Disarankan, di setiap water station minum dan tidak menunggu haus karena kalau sudah haus berarti tubuh sudah dehidrasi," kata dia.
Ketiga, setelah ajang lari. Biasanya, peserta diberi botol minum ukuran 600ml setelah menyelesaikan perlombaan.
"Biasanya dihabiskan untuk mengembalikan (cairan yang hilang) pasca-event," tutur Jack.