WIKEN.ID - Beberapa orang saat menjalani ibadah puasa, ada yang mengalami masalah susah BAB atau buang air besar.
Hal tersebut sangatlah wajar, karena selama puasa tubuh kita mengalami perubahan pola makan sampai beraktivitas.
Namun perlu diingat, seseorang dikatakan susah BAB atau sembelit apabila sudah lebih dari tiga hari tidak mengeluarkan kotoran dari perutnya.
Selain itu, feses atau kotoran BAB yang terlalu keras, besar, kering, dan butuh perjuangan ekstra untuk mengejan juga bisa dikatakan susah BAB.
Dikutip dari Kompas.com, sebelum kamu mencari tahu cara mengatasi susah BAB saat puasa, sebaiknya kamu mengetahui dulu beberapa penyebabnya.
Penyebab susah BAB saat puasa
Disarikan dari studi yang terbit di National Library of Medicine dan Healthshots, ada beberapa kemungkinan alasan kenapa saat puasa seseorang jadi susah BAB, di antaranya:
- Berkurangnya asupan yang dikonsumsi dibandingkan hari biasanya
- Pola makan kurang serat
- Tubuh tidak cukup terhidrasi atau kurang minum
- Kurang gerak dan jarang olahraga
- Kurang tidur
Biasanya, sembelit lebih rentan dialami wanita dan kalangan lansia.
Namun, tidak menutup kemungkinan pria juga merasakannya.
Cara mengatasi susah BAB saat puasa
Simak di bawah ini solusi mengatasi susah BAB saat puasa yang bisa kalian coba :
Konsumsi serat alami
Pastikan kamu makan buah, sayur, dan biji-bijian tinggi serat, seperti nasi merah atau ubi, saat santap sahur dan buka puasa.
Menurut studi, beberapa orang jadi susah BAB saat puasa ketika konsumsi serat hariannya kurang dari 15 gram.
Minum cukup
Dilansir dari Women’s Health, semakin sedikit air yang kamu minum sepanjang waktu buka puasa sampai sahur, risiko sembelit juga meningkat.
Coba atur kembali manajemen minum saat puasa.
Minum segelas air saat buka puasa, segelas lagi setelah membatalkan puasa dengan kudapan, lalu istirahatkan perut sejenak.
Setelah shalat maghrib dan makan ringan, minum segelas air lagi.
Lanjutkan dengan minum segelas setelah salat tarawih dan segelas lagi setelah makan malam dan menjelang tidur.
Saat bangun tidur, minum segelas air lagi lalu konsumsi segelas lagi setelah santap sahur.
Jika perut rasanya terlalu penuh ketika banyak minum, ganti dengan makanan berkuah seperti sup, jus, atau buah.
Tetap aktif bergerak dan rutin olahraga
Saat puasa, banyak orang mengeluhkan badannya lemas jadi enggan banyak bergerak sepanjang hari.
Hal itu keliru. Justru ketika kamu aktif bergerak, badan jadi lebih bugar.
Bonusnya, pergerakan usus lebih aktif, feses atau kotoran BAB tidak berlama-lama di usus besar, dan jumlah air yang diserap di usus berkurang.
Dengan begitu, BAB lebih lancar dan kotoran yang dikeluarkan tidak keras serta kering.
Selain itu, pastikan untuk mempertahankan rutinitas olahraga sepanjang puasa.
Tak perlu berlebihan, cukup jalan kaki atau bersepeda ringan 30 menit di pagi atau sore hari.
Tidur cukup
Tidur cukup menjadi tantangan sebagian orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Pasalnya, aktivitas sepanjang bulan suci cukup banyak, termasuk tadarus selepas tarawih, pengajian, shalat malam, atau menyiapkan dan santap sahur.
Ketika jadwal tidur terganggu, siklus pencernaan juga turut terpengaruh.
Untuk itu, coba atur lagi waktu tidur sepanjang puasa.
Upayakan untuk segera tidur nyenyak selepas beraktivitas.
Gunakan waktu istirahat di siang hari untuk tidur siang.
Tak perlu berlama-lama, cukup 30 menit.
Konsumsi obat pencahar sesuai anjuran dokter
Jika beragam cara mengatasi BAB saat puasa di atas sudah dijajal tapi masalah kesehatan ini tak kunjung membaik, coba konsultasikan ke dokter untuk meresepkan obat pencahar.
Hindari sembarangan menggunakan obat pencahar sampai lebih dari dua minggu tanpa pengawasan dokter.
Penggunaan obat ini apabila berlebihan dan berkepanjangan justru bisa memperburuk sembelit.
(*)
Baca Juga: Para Orangtua Wajib Tahu! Menurut Para Ahli Ini Waktu yang Tepat untuk Ajarkan Anak Berpuasa
Baca Juga: Bagi Penikmat Kopi Perlu Berhati-hati Saat Buka Puasa Jangan Langsung Minum Kopi, Simak Efeknya