Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ajari Anak Olahraga Berlari Sejak Dini Ternyata Bermanfaat Cegah Penyakit Skoliosis Lho! Begini Penjelasannya..

Hafidh - Minggu, 06 Maret 2022 | 07:33
Ilustrasi berlari.
Pexels

Ilustrasi berlari.

WIKEN.ID -Kunci untuk menjaga kesehatan dan kebugaran bagi tubuh salah satunya adalah dengan berolahraga.

Pada masa pandemi Covid-19 ini olahraga yang sering dijalani banyak orang adalah berlari.

Olahraga berlari digemari banyak kalangan karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.

Selain membuat tubuh bugar, ternyata mengajak anak berlari sejak dini bisa mencegah penyakit skoliosis lho!

Baca Juga: Akhirnya Hirup Udara Bebas Usai 10 Tahun Dipenjara, Angelina Sondakh Lakukan Ritual Khusus Ini Demi Buang Sial, Ngapain?

Diketahui, dengan rutin berlari atau berjalan cepat ternyata dapat membantu menguatkan kondisi tulang belakang.

Pasalnya saat masa pertumbuhan tulang belakang si Kecil rawan terkena berbagai gangguan salah satunya adalah skoliosis.

Dikutip dari Mayo Clinic, skoliosis merupakan kelengkungan tulang belakang ke samping yang paling sering terjadi selama percepatan pertumbuhan sesaat sebelum pubertas.

Biasanya tulang belakang penderita skoliosis melengkung dalam bentuk S atau C atau dari satu sisi ke sisi yang lain.

Baca Juga: Meski Telah Dinyatakan Bebas Usai 10 Tahun Dipenjara, Angelina Sondakh Masih dalam Pengawasan Sampai 3 Bulan ke Depan

Kondisi ini jika terus dibiarkan dapat memburuk, karena tulang bertambah melengkung sehingga menyebabkan sakit punggung dan masalah kesehatan lainnya.

Studi terbaru yang dipublikasikan bulan April 2017 di Scientific Reports, mengungkap para peneliti dari Deakin University di Australia meneliti tulang belakang orang yang berlari dan tidak.

Mereka menganalisa 79 orang, di mana 2/3 adalah seorang pelari.

Beberapa di antara para pelari ini mengaku berlari lebih dari 30 kilometer sepekan dalam latihan.

Baca Juga: Dulu Tolak Permintaan Ayahnya Jadi Ustazah, Nikita Mirzani Pilih Kabur dari Rumah dan Tinggal di Kost Sempit: Gue Gila..

Mereka dikelompokkan sebagai grup pelari jarak jauh.

Pelari lainnya mengaku berlari antara 12 hingga 25 mil dalam satu pekan.

Semua pelari sudah berlari setidaknya selama lima tahun.

Sementara kelompok terakhir adalah mereka yang tak pernah latihan berlari sama sekali.

Baca Juga: Auto Merinding! Sosok Anak Indigo Ini Bongkar Makhluk Gaib yang Selama Ini Mengikuti Raffi Ahmad: Perempuan Kayak Putri..

Untuk mendapat hasil yang akurat, peneliti meminta relawan memakai Akselerometer selama sepekan.

Kemudian tulang belakang mereka diperiksa menggunakan MRI untuk mengukur ukuran dan kecairan cakram.

Hasilnya memang ada perbedaan, dimana cakram atau bantalan tulang rawan para pelari lebih besar dan berisi banyak cairan dari pada orang yang tidak berlari.

Baca Juga: Hingga Kini Betah Menjomblo, Enzy Storia Ngaku Pernah Pacaran dengan Laki-laki Cuma 3 Hari Saja, Ngapain Aja Tuh?

Diketahui, tulang belakang manusia merupakan mekanisme yang rumit, terdiri dari tulang punggung yang berada di antara bantalan tulang rawan berbentuk cakram (intervertebral disc).

Seiring bertambahnya usia, adanya penyakit atau cedera, cakram di tulang belakang bisa menurun dan membengkak yang mengakibatkan sakit punggung dan akhirnya melemahkan fungsinya. (*)

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x