Follow Us

Lebih Teliti dalam Membeli Minyak Goreng Agar Terhindar dari Penyakit Berbahaya Ini

Dewa - Rabu, 28 Oktober 2020 | 12:20
Ilustrasi minyak goreng.
Pixabay/stevepb

Ilustrasi minyak goreng.

Baca Juga: Jadi Lebih Hemat, Minyak Goreng Bekas Ini Bisa Jernih Kembali Hanya dengan 3 Bahan yang Ada di Dapur Ini!

Peneliti dari Universidad de Costa Rica, Kosta Rika, Edmond K. Kabagambe, dalam The Journal of Nutrition (2005), mengungkap pada minyak sawit, terdapat sekitar 45,5 persen asam lemak jenuh yang didominasi oleh asam lemak palmitat dan sekitar 54,1 persen asam lemak tak jenuh yang didominasi oleh asam lemak oleat.

Sedangkan pada minyak jelantah, angka asam lemak jenuh jauh lebih tinggi daripada angka asam lemak tidak jenuhnya akibat reaksi hidrolisis dan oksidasi selama pemanasan saat digunakan untuk menggoreng.

Asam lemak jenuh sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematia, seperti penyakit jantung dan stroke.

Pada proses penggorengan pertama, minyak memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi.

Kadar asam lemak tidak jenuhnya akan semakin menurun dengan semakin seringnya minyak goreng dipakai secara berulang, sedangkan kadar asam lemak jenuhnya meningkat.

Baca Juga: Agar Tak Lengket di Peggorengan, Ikuti 4 Tips Menggoreng Ikan Ini, Jangan Cepat Dibalik Salah Satunya

Minyak goreng yang digunakan lebih dari empat kali akan mengalami proses oksidasi.

Proses oksidasi tersebut akan membentuk gugus peroksida dan monomer siklik.

Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang terjadiya kanker kolon.

Selain itu, penggunaan minyak jelantah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan diare.

Baca Juga: Dulu Makmur dan Kaya karena Tambang Minyak, Negara Ini Malah Bangkrut karena Terlalu Baik pada Rakyatnya, Mata Uangnya Seakan Tak Ada Harganya

Source : TribunJabar.id

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest