WIKEN.ID -Media Sosial sempat dihebohkan dengan fenomena pocong penjaga portal.
Pocong portal ini sendiri pada awalnya bertujuan untuk membantu pemerintah supaya warga, terutama anak-anak tak keluar rumah selama pandemi virus corona.
Belakangan ini, pandemi virus corona atau Covid-19 tengah meningkat di Indonesia.
Data terakhir yang dihimpun Wiken.ID per Jumat (3/4/2020), jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 1.986 kasus.
Dari jumlah tersebut, korban meninggal mencapai 181 jiwa, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 134 orang.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pemerintahpun memberikan anjuran untuk stay at home atau di rumah aja, agar dapat memutus rantai penularan virus corona.
Masyarakat Dukuh Kesongo RT 002 RW 001, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, memiliki cari unik untuk membantu melancarkan imbauan dari pemerintah tersebut yakni dengan menerapkan pocong portal untuk menjaga akses kampung.
Pocong portal ini berwujud dua orang warga yang mengenakan pakaian hantu pocong.
Mereka bersiaga menghadang jalan masuk kampung.
Tujuannya untuk membantu pemerintah supaya warga, terutama anak-anak, supaya tak keluar rumah selama pandemi corona.
"Itu kita mulai jam 7 malam sampai jam 9 malam. Penting anak tidak main ke luar karena masa libur sekolah," kata tokoh pemuda Desa Kepuh, Anjar Panca yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Berawal dari Mengambil Gelas di Ruang Praktik, Siswi SMK di Deliserdan Diperkosa 8 Kakak Kelasnya,
Namun, pocong portal tersebut kemudian dihentikan.
Sebab, pocong portal yang seharusnya digunakan menakut-nakuti anak-anak justru mengundang perhatian warga lain.
Warga malah berbondong-bondong datang ke dusun untuk menyaksikan pocong menjaga kampung.
"Tujuannya biar warga di rumah, tapi malah banyak warga yang menonton. Akhirnya sepakat untuk sementara kita hentikan karena malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan," tutur Anjar.
Kini, untuk sementara, dua pocong itu "beristirahat" menjaga akses kampung.
Awalnya, Anjar mengatakan, dia mendapat ide untuk merealisasikan pocong menjaga kampung dari viralnya foto pocong di sebuah media Korea Selatan.
Sebelumnya, warga kampung mereka memang pernah memakai kostum pocong saat malam 1 Suro pada tahun 2019.
Foto dua warga menggunakan kostum pocong itu kemudian menyebar setelah diunggah kembali oleh warga dengan tulisan "Portal Antimainstream".
Tak disangka, foto itu diberitakan media Korea Selatan, SBS.co.kr. Artikel berjudul "Pencegahan Covid, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong" itu ditulis dalam huruf Hangul.
Karena foto itu telanjur viral, Anjar dan sejumlah warga menggagas kembali ide pocong portal untuk menjaga kampung mereka.
Namun, karena implementasi tidak sejalan dengan tujuan agar orang-orang tetap berada di rumah, pocong portal itu kini dihentikan sementara. (*)
Baca Juga: Ikuti 10 Cara Sederhana Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Hadapi Corona Tanpa Rasa Cemas
Beberapa dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Cerita Dua "Pocong" Jaga Desa di Sukoharjo supaya Warga Tak Keluar Rumah, Malah Ramai Jadi Tontonan'