Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Praktik Prostitusi Berkedok Karaoke di Surabaya Terbongkar, Saat Digerebek Polisi Ada 2 Pasang Muda Mudi Berhubungan Badan Bersamaan

Hafidh - Jumat, 03 April 2020 | 17:30
Kolase Ilustrasi penggerebekan 2 pasangan yang sedang berhubungan badan di tempat karaoke.
Surya.co.id

Kolase Ilustrasi penggerebekan 2 pasangan yang sedang berhubungan badan di tempat karaoke.

WIKEN.ID -Polda Jawa Timur kembali membongkar praktik prostitusi terselubuh berkedok bisnis karaoke di Surabaya.

Kasus tersebut kini sudah dalam proses pengadilan.

Terdapat fakta menyedihkan dari kasus prostitusi dalam karaoke tersebut.

Fakta itu adalah terbongkarnya 2 pasang muda mudi yang sedang berhubungan badan di room karaoke secara bebarengan.

Baca Juga: Aksi Penuh Tanggung Jawab Driver Ojol, Lindungi Makanan Pelanggan dengan Tubuhnya dari Semprotan Disinfektan, Najwa Shihab Terharu

Diketahui, tarif wanita untuk sekedar menemani tamu karaoke sebesar Rp 125 ribu.

Namun, saat sang tamu minta 'layanan lebih' tarifnya menjadi Rp 1,5 juta.

Hal tersebut terbongkar saat Jaksa menuntut hukuman penjara 12 bulan pada Mami Lia atau Dwi Meliadani, Rabu (1/4/2020).

Mami Lia (36) adalah koordinator lady escort (LC) sebuah rumah karaoke di Jalan Banyuurip, Kota Surabaya yang digerebek polisi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Viral Video Pasien Covid-19 Tak Kuasa Menahan Haru Saat dapat Kejutan Ulang Tahun di RS Darurat, Tim Medis Gunakan APD Lengkap Saat Bawakan Kue

Mami Lia sendiri ditangkap polisi saat sedang menjaga pintu masuk room karaoke tempat 2 LC melayani 2 pelanggan pria berhubungan badan.

Dikutip dari Surya.co.id, Mami Lia yang tinggal di daerah Jalan Krembangan Surabaya ini, mengakui layanan plus-plus di karaoke tempanya bekerja adalah jasa striptis dan making love (ML).

“Dalam kasus prostitusi berkedok karaoke keluarga ini, kami tetapkan satu tersangka yang berperan sebagai mami,” kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol R Pitra Andrias Ratulangie, Kamis (19/12/2029) kala itu.

Perwira dengan pangkat melati tiga ini juga memaprkan, bahwa praktik esek-esek dimulai ketika tamu datang.

Baca Juga: Sebulan di Rawat di Rumah Sakit, Tersangka Perampokan Toko Emas Senilai Rp 1,5 Miliar Meninggal Dunia, Diduga Positif Covid-19

Saat tamu tiba dalam Room, akan dibawakan LC nya untuk dipilih menemani bernyanyi dengan bayaran Rp 125 ribu per jamnya.

Ketika tamu karaoke meminta pelayanan lebih, rata-rata untuk ML dibanderol Rp 1,5 juta, dan Mami Lia (tersangka) mendapatkan komisi sebesar Rp 300 ribu.

Sedangkan untuk jasa striptis dipatok harga Rp 1 juta.

“Diakui tersangka bila dirinya bukan sekali saja menerima tamu yang meminta pelayanan plus-plus (striptis dan ML, red),” lanjut Pitra.

Pitra juga beberkan, ternyata karaoke tersebut juga menyalahi aturan karena izinnya hanya karaoke keluarga, di mana tidak diperbolehkan atau dilarang menyediakan LC.

Baca Juga: Wajib Disantap 10 Makanan Penghilang Stres Selama Social Distancing, Hadapi Corona Dengan Mental Sehat

Namum pihak manajemen ternyata tak mengetahui jika ada praktik prostitusi ini.

“Diakui tersangka jika selama ini atasannya tidak tahu ada layanan plus-plus tersebut. Namun, kami masih dalami dari pengakuan tersebut," ujarnya.

Mami Lia yang menyediakan jasa 'mantab-mantab' di salah satu karaoke di Surabaya dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Indira Koesuma Wardhani selama 12 bulan penjara.

"Menuntut supaya majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan terdakwa terbukti bersalah berbuat tindak pidana dengan sengaja memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pekerjaan," tutur JPU Indira saat sidang online di PN Surabaya, Rabu, (1/4/2020).

Baca Juga: Ramai Penolakan Pemakaman Jenazah Korban Virus Corona, Ini Kata Dokter Spesialis Paru

Mami Lia dinyatakan jaksa terbukti memfasilitasi dua LC untuk berhubungan badan dengan pelanggannya di ruang karaoke.

Mami Lia ditangkap saat menghalang-halangi polisi masuk ke ruang karaoke yang di dalamnya LC asuhannya berhubungan badan dengan pelanggan.

"Saya hanya jaga pintu saja di room," kata Mami Lia melalui video telekonferensi dari Rutan Kelas I-A Surabaya di Medaeng.

Terdakwa mengaku, hubungan seksual itu merupakan kemauan LC dengan pelanggannya.

Praktik semacam itu sebenarnya sudah dilarang manajemen karaoke.

Baca Juga: 14 Tahun Simpan Dendam pada Mantan Suami, Walau Dirinya Disakiti Sambil Menangis Penyanyi Wanita Lawas Ini Meminta Maaf: Saya Belajar Ikhlas, Saya Dapat Hidayah

Mami Lia mengatakan bahwa praktik itu hanya melibatkan dirinya, LC dan pelanggan.

"Itu kemauan LC sendiri. Saya cuma antar tamu saja. Apalagi pas mereka butuh uang," katanya.

Mami Lia sempat menyarankan kepada pelanggan jika ingin berhubungan layaknya suami istri dengan LC di luar jam kerja saja dan mereka pun bisa berhubungan di hotel.

Namun, pelanggan menolak, mereka malah melakukan transaksi hingga sepakat lalu berhubungan badan.

"Tamu bilang nggak usah di hotel di sini saja. Anak saya mau. Saya cuma dikasih seikhlasnya sama anak saya," terangnya. (*)

Baca Juga: Ini Cara Memanfaat Diskon Token Listrik PLN, Ingat Hanya untuk Pelanggan Subsidi di bawah 900 VA

Source :surabaya.tribunnews.com

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x