4. Sisipkan latihan yang lain
Saat kamu sedang tidak berlari, lakukan latihan yang lain seperti aqua jogging, jalan kaki, dan bersepeda.
“Ini akan membantumu memulihkan dan mempertahankan kebugaran aerobikmu,” kata pemenang Shape Run 15 km Ong Kaifen, yang merupakan fisioterapis olahraga.
Latihan ini juga berguna untuk mencegah kebosanan.
Selama hari istirahat atau pemulihan, lakukan latihan kekuatan untuk menjaga otot tetap kencang.
5. Monitor detak jantung
Para ahli telah mengatakan ini sebelumnya: Detak jantung adalah indikator terbaik untuk seberapa intens - dan efektif - latihan yang kamu jalani.
Jadi, jika kamu serius meningkatkan kebugaran jantung, kamu harus menggunakan monitor detak jantung untuk melacak detak jantungmu selama berolahraga.
Tergantung pada tujuan pelatihan, kamu harus berlatih dengan intensitas berbeda.
Tidak suka memasang monitor di dada? Saat ini, monitor detak jantung terintegrasi dengan mudah ke dalam pelacak aktivitas yang dapat dipakai di pergelangan tangan.
Selain memberi informasi tentang detak jantung selama berolahraga, beberapa alat juga dilengkapi dengan GPS sehingga mempermudahmu mencari rute