WIKEN.ID- Diabetes dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.
Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah yang dapat memicu beberapa gejala yang tidak diinginkan dan dapat mempengaruhi kesehatan.
Olahraga bagi penyandang diabetes sangat bermanfaat untuk mengontrol gula darah.
Diketahui gula darah yang semakin tidak terkontrol dapat membuat penyandang diabetes mengalami komplikasi yang berakibat fatal.
Baca Juga: Banyak Manfaat Lari Pagi, Begini Tekni Pernapasan yang Tepat Saat Olahraga Berlari, Gimana?
Dilansir dari p2ptm.kemkes.go.id (23/10/2016) direktur Slim+Health Sport Therapy, dr. Michael Triangto, SpKO, mengatakan latihan fisik ternyata bisa menstabilkan kadar gula darah sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin pada otot mereka yang menyandang diabetes.
Menurut dr. Michael, olahraga untuk para penyandang diabetes wajib bersifat aerobik yang bisa membakar lemak dan juga gula.
Salah satu olahraga yang direkomendasikan bagi penyandang diabetes adalah bersepeda.
Bersepeda merupakan bentuk latihan aerobik, yang membuat jantung lebih kuat dan paru-paru bekerja lebih baik, serta bisa membakar lemak untuk encegah obesitas.
Bersepeda adalah pilihan olahraga yang bagus bagi penyandang diabetes.
Tetapi jika kita baru mengenal bersepeda, ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum memulainya.
1. Sadarilah bahwa glukosa darah tidak selalu turun dengan olahraga
Ya, ternyata tidak semua olahraga dapat menurunkan kadar gula darah penyandang diabetes.
Bahkan dalam beberapa keadaan justru olahraga dpat meningkatkan gula darah. Hal ini juga bisa terjadi pada olahraga sepeda.
Cara terbaik untuk menghindari ini adalah dengan menggunakan monitor detak jantung saat bersepeda.
2. Membawa bekal makanan
Penyandang diabetes tidak boleh bersepeda tanpa glukosa yang cukup. Bawalah makanan lebih untuk berjaga-jaga jika kadar gula darah menurun secara drastis.
3. Pilih sadel atau jok sepeda yang tepat
Pilihan sadel penting bagi siapa pun yang berencana bersepeda, termasuk penyandang diabetes.
Perlu diingat bahwa sadel bersifat personal, karena disitulah kita lebih banyak menempatkan dan menopang tubuh kita.
Setiap orang mempunyai preferensi yang berbeda-beda, karena postur tubuh, gaya bersepeda, tujuan bersepeda, dan lainnya.
Memakai sadel yang salah akan membuat pengalaman bersepeda yang tidak menyenangkan dan memberikan pengaruh besar, sakit pantat, paha lecet, cepat capek, dan pada pemakaian jangka panjang, sadel yang salah mungkin bisa mengganggu kesehatan.
Jadi sangat penting untuk mendapatkan sadel yang ideal untuk kita sendiri.
4. Dengarkan tubuh
Jika kita menggunakan obat untuk menurunkan kadar glukosa darah, tubuh akan merasa lemah dan tergoda untuk berhenti saat berolahraga.
Agar aman, istirahat sejenak dan periksa level gula di tubuh. Habiskan sumber karbohidrat dengan cepat untuk membawa kadar gula kembali normal.
5. Selalu melakukan pendinginan
Sama seperti olahraga anaerobik yang dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah yang tidak terduga, bukan hal yang aneh untuk mengalami lonjakan glukosa darah pasca-olahraga.
Untuk mengantisipasi hal tersebut saat akan selesai bersepeda, lakukanlah pendinginan.
Bersantailah selama 10-15 menit terakhir perjalanan, dan cobalah untuk beralih dari zona aerobik dan kembali ke zona normal masing-masing.
Membuat transisi ini secara bertahap benar-benar dapat membantu mengurangi keparahan lonjakan gula darah pasca-latihan.
6. Hidrasi
Penyandang diabetes harus menambahkan konsumsi air hariannya lebih banyak dari orang normal.
Karenanya selama bersepeda usahakan untuk tetap terhidrasi dengan cukup mengonsumsi air, dengan demikian hal ini dapat mencairkan darah dan melancarkan buang air besar.
7. Jaga kebersihan tubuh
Saat berolahraga termasuk bersepeda, tubuh akan berkeringat dan memgundang berbagai macam kuman dan bakteri.
Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menghindari tamu yang tidak diinginkan ini adalah selalu mandi segera setelah bersepeda.
Jangan beri bakteri itu kesempatan untuk bertahan atau menginfeksi.(*)