WIKEN.ID - Ketika kamu terkena virus Covid-19 dampaknya akan mempengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh, hal tersebut memicu gangguan paru-paru, jantung, hingga fungsi ginjal.
Walaupun sudah dinyatakan negatif dari Covid-19, penyintas virus ini bisa saja merasakan gejala lanjutan atau biasa disebut long covid, yaitu kekurangan stamina, sesak napas dan kelelahan.
Perlu kamu ketahui ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan gejala long covid, mulai dari berolahraga sampai menerapkan diet sehat.
Akan tetapi ada studi terbaru yang menemukan bahwa penyitas Covid-19 yang baru pulih lebih baik tidak langsung berolahraga karena dapat meningkatkan risiko cedera.
Dalam studi yang dimuat jurnal Sports Health yang dikutip dari Kompas.com, para peneliti telah melakukan survei pada pelari antara bulan Juli-September 2020.
Diberikan dua pertanyaan utama pada peserta, yaitu apakah mereka pernah terinfeksi Covid-19 dan apakah mereka mengalami luka parah hingga melewatkan aktivitas berlari kurang lebih selama seminggu.
Hampir 2.000 peserta sebanyak 6,3 persen menyatakan pernah terinfeksi Covid-19.
Antara bulan Maret-September 2020, sekitar 30,9 persen pelari adalah penyintas Covid-19 mengalami dampak cedera dibandingkan 21,3 persen pelari yang bebas dari infeksi virus tersebut.
Disimpulkan dari hasil tersebut, pelari yang pernah terinfeksi Covid-19 berisiko mengalami cedera 1,66 kali lipat lebih besar daripada pelari yang tidak terkena virus Covid-19.
Lonjakan cedera
Penulis studi mencatat, data yang ada terkait infeksi dan cedera akibat Covid-19 dilaporkan sendiri oleh para peserta.
Peneliti tidak mengukur kapan infeksi Covid-19 dan cedera dialami peserta, sehingga mereka tidak dapat mengetahui penyebab pasti hal ini.