Sebab, bagi mereka yang memiliki sejarah penyakit kardiovaskular, lari justru bisa meningkatkan denyut jantung.
Baca Juga: Tetapi Terlalu Memforsir Tubuh Saat Berlari Bisa Berbahaya Lho, Kenapa?
Lari jarak jauh bisa melepaskan protein tertentu yang bisa menimbulkan efek merusak pada jantung.
Demikian diungkapkan Clinical Director of Professional Physical Therapy di New York, Natalie Lovitz.
Jadi, bagi mereka, moderasi adalah kuncinya. Artinya, mengubah aktivitas lari menjadi jalan kaki bisa membuat mereka tetap sehat. Jalan kaki lebih bermanfaat dibanding lari
3. Lebih aman bagi sendi
Baik Blozy maupun Lovitz sepakat, jalan kaki lebih aman karena ringan bagi sendi-sendi tubuh ketimbang berlari.Jadi, jika sakit atau kaku, cobalah aktivitas low-impact, seperti jalan kaki. "Lari bisa membebani sendi karena membuat tekanan besar pada lutut, panggul dan tumit," kata Blozy.
Lovitz menambahkan, jalan kaki cenderung lebih sedikit memberi tekanan pada sistem musculoskeletal tubuh. Ini satu alasan lagi jalan kaki lebih bermanfaat dibanding lari.
Baca Juga: Apakah Lebih Baik Olahraga Lari di Sore Hari? Intip Penjelasannya
Meski begitu, jalan kaki masih membuat otak melepaskan hormon endorfin yang disebut sebagai manfaat terbesar dari olahraga.
Endorfin adalah senyawa kimia yang bisa menimbulkan rasa senang bagi semua orang yang melakukannya.