Pada proses ini merupakan cara mengenali bagaimana ingatan terbentuk dan kembali muncul.
Seiring berjalannya waktu, tekanan berat akan melemahkan hubungan antara neuron tersebut.
Maka dari itu, dalam penelitian ini terungkap bahwa tikus yang mengalami tekanan dan berlari memiliki kadar LTP jauh lebih besar daripada yang tidak berlari.
Sehingga, olahraga terbukti bermanfaat bagi memori untuk menurunkan tingkat stres.
Pada eksperimen berjalan di labirin, tikus yang mengalami stres menunjukkan hasil serupa dengan tikus yang berlari dan tidak mengalami stres.
Peneliti lantas berteori, berlari mengurangi dampak stres pada hippocampus.
"Tentu saja, kita tidak bisa selalu mengendalikan stres dalam hidup kita, tapi kita bisa mengendalikan seberapa banyak kita berolahraga."
"Ini mendukung untuk mengetahui bahwa kita dapat melawan dampak negatif stres pada otak kita hanya dengan keluar dan berlari," kata penulis utama studi, Jeff Edwards yang dikutip oleh Kompas.com.
Nah itu dia penjelasan mengapa berlari bisa mengurangi kadar stres. Jadi teruslah rutin berolahraga, ya!
(*)
Baca Juga: Kaya Manfaat Lari Pagi, Berikut Kegiatan yang Wajib Dilakukan Sebelum Berlari!