Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jangan Langsung Gowes Berjam-jam, Ternyata Segini Durasi Ideal Bersepeda Bagi Pemula!

Hafidh - Kamis, 29 September 2022 | 10:33
Ilustrasi bersepeda dapat menurunkan resiko kanker
Freepik/PORNSAWAN

Ilustrasi bersepeda dapat menurunkan resiko kanker

WIKEN.ID -Demam bersepeda kini rupanya mulai menjamur di Tanah Air.

Apalagi semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.

Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

Hal itu membuat banyak orang yang berbondong-bondong, menjajal olahraga bersepeda.

Baca Juga:Rutin Olahraga Berlari Miliki Banyak Manfaat Bagi Tubuh, Berikut 6 Tips Lari Bagi Pemula, Awali dengan Perlahan!

Namun sayangnya, animo bersepeda tidak selalu dibarengi dengan edukasi yang cukup.

Banyak orang yang langsung memacu sepedanya selama berjam-jam, ketika mereka baru mulai bersepeda, tanpa memerhatikan kapasitas fisiknya.

Lalu, lama idealnya para pemula bersepeda?

Dilansir dariKompas.com, Training and Racing Advisor, Chairil Akbar membagikan tipsnya.

Baca Juga:Pelari Pemula Harus Tahu, Beberapa Teknik Lari Berikut Ini Bisa Dilakukan Agar Tak Kapok dalam Olahraga Berlari, Apa Saja?

Menurut Chairil, idealnya para pesepeda memerhatikan durasi bersepedanya secara akumulatif, bukan hanya dalam satu kali bersepeda.

Pemula tidak perlu memaksakan diri untuk bersepeda selama berjam-jam, sebab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan hanya menyarankan minimal 150 menit aktivitas fisik moderat selama seminggu.

Itu tidak harus kita habiskan dengan bersepeda saja, melainkan bisa digabungkan dengan aktivitas fisik lain -tentu saja.

"Bisa jalan kaki, berenang, misalnya. Sepeda bisa hanya weekend saja selama satu jam."

Baca Juga:Rumah Tangganya dengan Sule Sedang Diujung Tanduk, Nathalie Holscher Ngaku Merasa Bebas dan Terlahir Kembali, Kok Bisa?

Chairil mengatakan, mengidentifikasi tujuan bersepeda sejak awal bisa membantu kita untuk mengatur jam bersepeda rutin setiap minggunya.

Misalnya, jika tujuan bersepeda adalah untuk kesehatan, maka 1-2 kali bersepeda dalam seminggu sudah cukup.

Namun, jika targetnya adalah untuk mengikuti perlombaan tertentu, seperti thriatlon, maka kita bisa meningkatkan frekuensi latihan secara perlahan.

Namun, jangan lupa untuk meluangkan hari untuk pemulihan.

Baca Juga:Belum Move On? Jelang Perceraian dengan Sule, Nathalie Holscher Mendadak Kenang Rumah Tangganya: Aku Bucin Banget!

"Kalau baru mulai, misalnya hari ini bersepeda atau olahraga, besoknya jangan. Jadi selalu ada recovery day. Kalau sudah biasa bisa dipendekin lagi waktu recovery-nya," kata Chairil.

Selain itu, penting bagi pemula untuk membiasakan diri dengan aktivitas bersepeda terlebih dahulu.

Secara perlahan, cobalah menambah frekuensi pada setiap sesi.

Misalnya, dari seminggu sekali menjadi dua kali dalam seminggu.

Jangan lupa pula untuk menghitung total durasi bersepeda.

Baca Juga:Jelang Peringatan 77 Tahun Hari Kemerdekaan Indonesia, Ternyata Begini Sejarah dan Makna Lomba 17 Agustus!

Menurut Chairil, lebih baik durasi bersepeda dibagi-bagi menjadi beberapa hari, ketimbang dipaksakan dalam satu hari saja.

Sebab, cara itu bisa membuat tubuh seseorang yang tidak biasa bersepeda menjadi gampang sakit-sakit.

"Kuncinya di rutin, tapi jangan berhenti. Ringan dulu yang bisa kita lakukan, baru tambah secara bertahap," kata dia.

Chairil mengenalkan aturan 10 persen, di mana ketika kita ingin meningkatkan durasi cobalah menambah 10 persen dari durasi total dan dilakukan secara bertahap. (*)

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x