WIKEN.ID -Bersepeda merupakan minat terbanyak setelah olahraga lari.
Dahulu sepeda hanya digunakan untuk alat transportasi, seiring berjalannya waktu banyak kendaraan dengan teknologi canggih.
Namun sepeda tak pernah ditinggalkan.
Beberapa orang masih senang memakai sepeda untuk berolahraga atau sebagai kendaraan pokok.
Kelebihan bersepeda ialah tidak menimbulkan polusi, hemat bahan bakar, dan juga menyehatkan tubuh.
Meski bersepeda terlihat mudah dilakukan, namun juga tetap butuh persiapan lho.
Hal dilakukan agar para pesepeda tidak mudah kelelahan saat perjalanan.
Dilansir dariKompas.com, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr.med. Setiawan menjelaskan, untuk mengurangi letih saat menggowes, perlu disiapkan fisik yang prima.
Jika tanpa persiapan dan latihan, maka aktivitas bersepeda akan terasa sangat melelahkan.
Memaksakan diri untuk tetap bersepeda ketika badan sudah lelah pun akan berdampak fatal.
Persiapan pertama yang perlu dilakukan saat akan bersepeda ialah tidur yang cukup malam sebelumnya.
Waktu tidur malam, kata Setiawan, usahakan harus cukup apabila ingin bersepeda keesokan harinya.
“Sarapan pagi wajib dilakukan untuk menyediakan cadangan energi. Selain itu, pesepeda wajib menyiapkan bekal minuman, baik air putih ataupun minuman isotonik,” ujar Setiawan.
Selain itu, kata dia, bila diperlukan disiapkan juga makanan manis, seperti snack gandum dan sejenisnya.
Saat bersepeda dalam kelompok, Setiawan menganjurkan pesepeda untuk menyesuaikan dengan kemampuan.
Hindari terpancing dengan kemampuan orang lain.
Baca Juga: Berhasil Selamat, Hewan Ini Lari Lagi Menuju Kobaran Api Demi Selamatkan Kawanannya
Itu akan membuat pesepeda memaksakan diri sehingga akan lekas capai.
“Beristirahatlah bila sudah mulai terasa capai, sehingga badan bisa segera pulih dan kembali bisa bersepeda lagi,” kata Setiawan.
Selain bersepeda, alternatif olahraga lain yang bisa dilakukan ialah berjalan, joging, dan berenang.
Walau baik untuk daya tahan jantung dan paru-paru, Setiawan mengatakan, untuk melakukan olahraga dengan risiko serendah mungkin selama pandemi Covid-19.
“Di masa Covid-19 ini, harus diperhatikan cara berolahraga dengan risiko serendah mungkin. Intinya, semakin kita bisa sendiri dan tidak kontak orang lain lebih baik,” pungkasnya. (*)