Follow Us

Tips Mencuci Pakaian Usai Aktivitas Hobi Berlari Dengan Pelembut

Alfa - Jumat, 03 Juni 2022 | 20:37
 Pada saat mencuci pakaian usai lakukan aktivitas hobi berlari,  ada hal yang perlu dilakukan agar pakaian yang digunakan dalam aktivitas berlari tetap harum usai dicuci.
.healthline

Pada saat mencuci pakaian usai lakukan aktivitas hobi berlari, ada hal yang perlu dilakukan agar pakaian yang digunakan dalam aktivitas berlari tetap harum usai dicuci.

WIKEN.ID - Banyak manfaat saat melakukan hobi berlari sehat.

Orang yang tak sering melakukan olah raga disik seperti berlari rentan terhadap penyakit jantung koroner.

Sebaliknya, olahraga berarti jantung yang lebih sehat sebab mengurangi beberapa risiko kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi.

Dengan menjadikan fisik aktif, mental Anda menjadi kuat dan menjadi bantalan untuk menghadapi stres, kecemasan, dan bahkan depresi.

Hobimelalkukan olahraga teratur seperti hobi berlari membuat kamu awet muda, aktif, dan mengurangi ketergantungan dengan orang lain.

Olahraga secara teratur dapat membantu kamu mencapai dan mempertahankan berat badan yang idea.

Saat melakukan hobi berlari akan membantu menguatkan tulang dan otot. , sangat bagus dalam mempertahankan massa tulang dan melindungi tubuh dari kerapuhan tulang.

Hobi berlari termasuk dalam kategori olahraga kardiovaskular yang sempurna.

Di mana ketika malakukan olahraga lari, seseorang dapat membakar banyak lemak, paru-paru dipaksa menghirup banyak oksigen, otot-otot jantung terlatih, termasuk bisa meredakan stres yang dialami.

Kamu sering disarankan berolahraga, terutama lari untuk mengikis lemak di perut kamu.

Hobi Berlari merupakan salah satu olahraga yang mudah dilakukan dan murah meriah karena tidak membutuhkan peralatan apapun selain sepatu olahraga.

Hobi berlari dapat dilakukan di mana saja.

Bahkan hobi berlari merupakan salah satu olahraga yang direkomendasikan untuk mencegah obesitas atau kelebihan berat badan.

Olahraga lari efektif dalam membakar lemak sekaligus melatih jantung.

Karenanya, banyak orang memilih olahraga lari untuk membantu menurunkan berat badan.

Salah satu aktivitas yang kerap dilakukan usai melakukan aktivitas hobi berlari adalah mencuci pakaiannya.

Namun saat mencucinya ada hal yang perlu dilakukan agar pakaian yang digunakan dalam aktivitas berlari tetap harum usai dicuci.

Pelembut pakaian atau softener, tentunya sudah tak asing lagi buat kamu yang biasa mencuci baju di rumah.

Seperti namanya, produk ini memang diformulasikan untuk membuat baju jadi lebih lembut sehingga mudah disetrika dan tidak mudah kusut.

Selain digunakan untuk melembutkan pakaian, pelembut ini juga bisa digunakan untuk hal lain.

Misalnya untuk menghapus wallpaper atau menghilangkan debu.

Tapi seperti deterjen atau sabun cuci lainnya, ada yang tidak boleh kamu gunakan dengan pelembut pakaianmu.

Dikutip dari dari apartmenttherapy.com inilah beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan pelembut.

Pertama, Jangan (selalu) menggunakan pelembut pakaian ketika mencuci handuk

Salah satu hal yang menyebalkan adalah ketika kamu selesai mandi dan meraih handuk. handukmu terasa kaku dan rapuh.

Pelembut kain bisa kamu gunakan untuk melembutkan handuk dan menjaga handuk tetap halus.

Namun terlalu banyak menggunakan pelembut pakaian ternyata bisa mengurangi daya serap pada handuk.

Daripada menggunakan pelembut kain, lebih baik kamu menggunakan secangkir cuka putih dan ditambah setengah cangkir baking soda ketika mencucinya.

Kedua, hindari penggunaan pelembut pada jenis kain tertentu

Karena mengandung zat kiia, pelembut buisa merusak dan menimbulkan kerusakan pada bahan-bahan tertentu.

Hindari menggunakannya pada bahan jenis microfiber, misalnya handuk karena bisa mengurangi daya serapnya.

Selain handuk, pakaian olahraga, pakaian anak-anak atau bahan yang tahan air seperti polyester, bahan yang mengandung elastane dan nilon juga tidak disarankan menggunakan pelembut.

Ketiga, Jangan digunakan untuk barang-barang bayi

Lebih baik tidak menggunakan pelembut pada pakaian bayi.

Untuk satu hal, banyak piyama bayi dibuat dengan bahan tahan panas, dan pelembut kain bisa mengurangi keefektifannya.

Bayi juga memiliki kulit yang lebih sensitif, yang mungkin menjadi iritasi dengan bahan kimia keras seperti pelembut pakaian atau deterjen biasa.

Untuk menjaga pakaian bayi tetap lembut tanpa menambah risiko yang tidak perlu, cobalah deterjen yang dicampurkan dengan sedikit cuka.

Keempat, Jangan menuang langsung pelembut langsung pada kain

Tidak seperti penghilang noda, pelembut pakaian tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam cucian langsung.

Menuangnya langsung pada pakaian bisa meninggalkan noda dan bintik-bintik berminyak, lilin yang mungkin sulit dihilangkan.

Untuk mencegah pelembut pakaian dari pakaian, pastikan tidak mengisi mesin secara berlebihan sehingga air dapat bersirkulasi dan mengencerkan serta mendistribusikan pelembut dan detergen.

Jangan gunakan pelembut pakaian jika ada bahan alami sebagai penggantinya

Sulit untuk menyerah pada staples laundry yang biasa gunakan, tetapi jika sadar lingkungan, kamu mungkin ingin mempertimbangkan membuang pelembut kain sama sekali.

Pelembut pakaian memang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak negatif terhadap tubuh.

Salah satu efeknya adalah asma yang sangat menjengkelkan hingga iritasi pada kulit.

Beberapa ahli menghubungkan BPA dalam pelembut kain dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

Jadi jika memang ada alternatif pengganti, sebaiknya lebih menggunakan bahan alami.

Salah satunya adalah menggunakan cuka. (*)

Baca Juga: Dulu Bahagia Dinikahi Brondong Beda Usia 27 Tahun, Artis Cantik Ini Pilih Jadi Janda, Syok Nikahi Suami Orang

Baca Juga: Kini Rumah Tangganya Harmonis, Ari Lasso Sebut Sempat Terlibat Cinta Segitiga dengan Sang Istri

Baca Juga: Jadi Brand Ambassador Token Kripto, Angel Lelga Alami Kerugian Miliaran Rupiah: Ini Ujian Ya

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest