Para peneliti menguji 15 atlet triatlon (renang, balap sepeda, dan lari) di Spanyol.
Hasil penelitian menunjukkan, atlet yang rutin bersepeda lebih dari 300 kilometer setiap minggu memiliki kadar sperma cukup rendah.
Namun, penelitian lama terkait sepeda dan kesehatan reproduksi pria pada 2009 dan 2011 itu, dibantah tim peneliti asal University of California AS, pada 2018.
Para peneliti tersebut mengkritisi hasil riset sebelumnya yang terlalu prematur untuk dijadikan simpulan.
Pasalnya, penelitian hanya melibatkan objek terbatas (atlet) dengan jumlah responden yang dianggap minim.
Para ahli pun meriset ulang efek bersepeda bagi pria. Mereka menggandeng 2.500 pesepeda dari Inggris, AS Kanada, Australia. dan Selandia Baru.
Tak berhenti di situ, mereka juga membandingkannya dengan kondisi 539 perenang dan 789 pelari.
Para ahli meneliti kesehatan seksual, prostat, sampai kemungkinan mati rasa di organ vital.
Hasil penelitian membuktikan, fungsi organ reproduksi pesepeda tidak lebih buruk ketimbang perenang atau pelari.
Peneliti juga menemukan fakta, pria yang sangat intens bersepeda tidak memiliki masalah disfungsi ereksi.