Namun ia akhirnya memutuskan untuk menjadi ABK usai adanya lowongan kerja di kapal.
Hal itu dilakukan lantaran tekanan ekonomi.
Ingrid masih ingat betul, April 2018, suaminya mulai berangkat bekerja di kapal China.
Samfarid pun berpisah dengan dirinya dan buah hatinya, Kenzi yang ketika itu masih berusia 4 tahun.
Seharusnya kembali April 2020
Saat itu, suami Ingrid menandatangani kontrak kerja selama dua tahun dengan agen penyalur PT Puncak Jawa Samudra.
Berdasarkan kontrak, Samfarid digaji 300 dolar Amerika Serikat setiap bulan.
Sesuai dengan kontrak, seharusnya suaminya telah kembali pada April 2020.
Namun sekitar setahun lalu, Agustus 2019, suaminya hilang kontak.
Selain suaminya, Ingrid mengatakan, ada enam ABK lainnya yang juga hilang kontak dengan keluarganya.