Setelah anak kembar pertamanya lahir, Nabatanzi pergi ke dokter yang memberi tahunya bahwa ia memiliki ovarium besar yang tidak biasa.
Dokter itu menasehatinya bahwa KB seperti pil dapat menyebabkan masalah kesehatan, sehingga anak-anak terus berdatangan.
Memiliki keluarga yang besar adalah sesuatu yang umum di Afrika.
Apalagi wanita di Uganda rata-rata melahirkan 5 sampai 6 anak dan menjadi salah satu tingkat kelahiran tertinggi di benua itu menurut data Bank Dunia.
Tetapi di Uganda, keluarga Mariam tetaplah dianggap besar.
Pada usia 23 tahun, Mariam telah memiliki 25 anak dan ia merasa putus asa.
Ia bahkan kembali menemui dokter untuk menghentikannya.
Sekali lagi, ia kembali disarankan untuk tetap hamil karena jumlah ovariumnya sangat tinggi.
Baca Juga: Viral Aksi Pria Serang Polisi dengan Menggunakan Pisau, Ternyata Ini Dia Penyebabnya!