"Sebenarnya, dari rumah sakit sudah dibungkus plastik, tapi keluarga membuka plastik itu. Perlakuan kepada jenazah itu dengan standar Covid-19, yang memandikan pun harus memakai APD dilakukan oleh tenaga medis langsung," ujar dia.
Rabiul Awal mengatakan ia telah melihat video sejumlah keluarga pasien di rumah duka di Kolaka melakukan kontak yang erat dengan jenazah.
Ia menyayangkan sikap keluarga yang tidak mematuhi prosedur pemulasaran jenazah dengan standar korban terinfeksi Covid-1 seperti yang ditetapkan WHO, meski pasien berstatus PDP.
Sementara itu suami pasien, sudah diambil sampel tenggorokan untuk tes virus corona.
Hal tersebut dilakukan karena suami korban kontak erat dan ikut mengurus selama di rumah sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Rabiul Awal mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji swab yang telah dikirim ke Jakarta.
Untuk itu ia meminta agar masyarakat tidak berspekulasi.
"Belum positif Corona. Jadi, dia statusnya suspect corona atau terminologinya sekarang PDP. Korban sudah di-swab, hari Selasa kemarin dikirim ke Jakarta, kami menunggu hasilnya tiga sampai lima hari keluar," kata dr Wayon
Ia mengatakan jika positif, maka warga yang melayat otomatis masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan wajib mengisolasi diri di rumah.