Melemaskan otot yang tegang akan meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas secara keseluruhan dan membuat langkahmu terasa lebih mudah.
3. Lakukan dengan bertahap dan stabil
Bukan kecepatan yang terpenting, tetapi kemajuan yang tercapai dalam latihan.Bahkan jika kamu merasa sangat bersemangat dan penuh tenaga, sebaiknya tidak meningkatkan intensitas dan jarak tempuh lebih dari 10 persen setiap minggu, saran Ong Kaifen, pelari peringkat pertama di 15 km Shape Run 2016.Bila kamu berlatih terlalu keras, itu akan membuatmu berisiko tinggi terkena cedera dan kelelahan.
Ingatlah, lebih baik mengatur agar besok bisa lari lagi, daripada menghabiskan tenaga sekarang dan baru pulih seminggu kemudian.
4. Sisipkan latihan yang lain
Saat kamu sedang tidak berlari, lakukan latihan yang lain seperti aqua jogging, jalan kaki, dan bersepeda.“Ini akan membantumu memulihkan dan mempertahankan kebugaran aerobikmu,” kata pemenang Shape Run 15 km Ong Kaifen, yang merupakan fisioterapis olahraga.
Latihan ini juga berguna untuk mencegah kebosanan.
Selama hari istirahat atau pemulihan, lakukan latihan kekuatan untuk menjaga otot tetap kencang.
5. Monitor detak jantung
Para ahli telah mengatakan ini sebelumnya: Detak jantung adalah indikator terbaik untuk seberapa intens - dan efektif - latihan yang kamu jalani.Jadi, jika kamu serius meningkatkan kebugaran jantung, kamu harus menggunakan monitor detak jantung untuk melacak detak jantungmu selama berolahraga.
Baca Juga: Ketahui Cara Pengambilan Napas Supaya Tidak Terengah-engah
Tergantung pada tujuan pelatihan, kamu harus berlatih dengan intensitas berbeda.