WIKEN.ID- Pendemi membuatmasyarakat semakin sadar untuk melakukan hidup sehat.
Salah satu olahraga yang banyak digemari masyarakat yaitu bersepeda.
Memilih sepeda untuk anak seringkali membingungkan.
Terlebih, ukuran anak-anak yang berbeda-beda, membuat orangtua semakin sulit memilihkan sepeda yang tepat.
Apalagi, pilihan sepeda untuk anak biasanya tak banyak dan tidak cukup beragam ketimbang sepeda untuk orang dewasa.
Untuk orangtua yang kebingungan, berikut adalah tips memilih sepeda yang pas untuk anak-anak:
Beli di toko sepeda, bukan di supermarket
Membeli sepeda, sebaiknya tidak di supermarket.
Selain pilihannya akan lebih banyak, toko sepeda biasanya lebih mengerti soal spesifikasi sepeda.
Namun meski membeli di toko sepeda, bukan berarti kamu bisa memilih sembarangan sepeda.
Karena tak semua sepeda di toko sepeda adalah sepeda yang berkualitas.
Untuk itu, lakukan riset tentang apa yang diinginkan sebelum berbelanja.
Sepeda yang berkualitas biasanya akan lebih mahal.
Namun hal itu diikuti kualitas dan tahan lama.
Ini justru akan membuatmu berhemat.
Sepeda yang bagus akan awet nantinya bisa diberikan untuk adik atau orang lain, bahkan bisa dijual lagi.
Tanyakan berbagai pilihan yang ada kepada pegawai di toko, baik soal spesifikasi, bahan, hingga mana yang paling laku.
Lalu, jika membeli sepeda baru, cari sepeda dari pabrikan yang akan memberikan garansi.
Ini penting jika ada kerusakan yang disebabkan kualitas buruk.
Baca Juga: 4 Manfaat Lari Pagi Berpengaruh untuk Tubuh, Mampu Kurangi Stres hingga Kualitas Tidur
Pilih sepeda yang ringan
Sebagian besar sepeda anak-anak di pasaran relatif berat.
Sepeda anak-anak biasanya memiliki berat mencapai 50% dari berat badan penungganya.
Sepeda yang terlalu berat akan menyulitkan anak untuk bermanuver dan membuat mereka lelah saat menempuh perjalanan jauh.Pilihlah frame sepeda berbahan aluminium atau titanium (meski jarang ada pada sepeda anak) jika mencari sepeda yang ringan.
Namun, kamu juga bisa tetap memilih bingkai berbahan baja dengan pertimbangan, komponen lain yang melekat akan lebih ringan.
Positifnya, sepeda berbahan baja akan sangat kokoh.
Periksa remnya
Berlawanan dengan kepercayaan populer, rem coaster bukanlah pilihan teraman untuk anak-anak.
Rem coaster adalah rem yang difungsikan dengan memutar pedal dalam arah sebaliknya, atau mengayuh ke belakang.
Pada sepeda dengan harga murah, kualitas rem tangan yang digunakan biasanya akan lebih jelek.
Rem yang tidak berkualitas sulit ditarik oleh anak-anak, sehingga perlu menggunakan rem coaster.
Namun, pada sepeda yang berkualitas, tuas rem akan dirancang untuk tangan anak yang kecil dan lemah.
Orang dewasa harus bisa menekan tuas dengan jari kelingkingnya.
Rem coaster tidak direkomendasikan karena rem jenis ini sangat sulit untuk anak-anak yang baru belajar bersepeda.
Masalah kedua dengan rem coaster adalah tidak adanya modulasi — rem "on" atau "off".
Untuk keluarga yang melakukan kegiatan berkendara serius, misalnya menuruni bukit, dll, ini bisa menjadi masalah.
Dalam posisi "off", sepeda akan mudah tergelincir atau terkunci.
Baca Juga: Putuskan Bercerai, Sule dan Nathalie Holscher Ternyata Pernah Buat Perjanjian Pra Nikah, Ini Isinya
Salah satu alasan rem coaster adalah bahwa anak-anak kecil tidak cukup terkoordinasi untuk rem tangan.
Tapi hal itu tidak benar.
Khususnya untuk anak-anak yang belajar bersepeda keseimbangan dengan rem tangan, transisi ke sepeda kayuh dengan rem tangan dan bukan rem coaster sebenarnya bisa lebih mudah.
Hampir semua sepeda dengan roda yang lebih besar dari 20 inci memiliki rem tangan, jadi penting bagi anak-anak untuk mempelajari cara memodulasi dan mengendarainya dengan rem tangan saat mereka masih kecil. (*)