WIKEN.ID -Tak dipungkiri lagi jika belakangan ini deman bersepeda kian menjamur di Tanah Air.
Apalagi semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.
Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Namun sayangnya, banyak orang yang menyepelekan tinggi sedel pada sepeda yang dipakainya.
Padahal hal tersebut berkaitan dengan kenyamanan saat melakukan olahraga bersepeda.
Bersepeda dengan ketinggian sadel yang salah berpotensi mengakibatkan rasa sakit dan cedera pada lutut, vertebra lumbar (lima tulang silindris individu yang membentuk tulang belakang di punggung bawah), dan pergelangan kaki.
Jika tinggi sedel sepeda terlalu rendah
Bersepeda dengan ketinggian sadel yang terlalu rendah merupakan kesalahan umum bagi pemula.
Sadel yang terlalu rendah atau terlalu jauh ke depan dapat menyebabkan tendinitis patella (cedera pada jaringan yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering) atau cedera di paha depan, dengan gejala rasa sakit di bagian depan lutut.
Jadi, jika kita merasa sakit pada tempurung lutut setelah bersepeda, cobalah sesuaikan ketinggian dan posisi sadel.
Cara untuk mengukur ketinggian yang tepat adalah dengan minta bantuan seseorang untuk menjaga keseimbangan kita saat kita sedang berada di atas sepeda, atau seimbangkan diri kita dengan menempatkan sepeda di ambang pintu.
Buatlah posisi mengayuh, sambil membiarkan kaki menjuntai lurus ke bawah. Kayuh mundur hingga satu kaki berada di titik terendah.
Bagian tumit seharusnya nyaris tidak menyentuh permukaan lantai atau tanah saat kaki kita sepenuhnya memanjang.
Jika kaki dapat dengan mudah mencapai permukaan tanah, ubah setelan ketinggian sadel menjadi lebih tinggi.
Jika sedel sepeda terlalu tinggi
Sadel yang terlalu tinggi akan menyebabkan pinggul bergoyang maju atau mundur.
Hal ini bukan hanya mengurangi efisiensi mengayuh sepeda, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Ketidaknyamanan dapat muncul di punggung bagian bawah atau nyeri lutut (terutama di bagian belakang lutut).
Mintalah seseorang mengawasi kita dari belakang saat mengayuh sepeda atau dalam posisi statis.
Goyangan pinggul harus mudah dilihat oleh mereka, lalu turunkan sedikit ketinggian sadel kita.
Atau, jika kita memposisikan kaki ke bagian bawah pedal, tumit kita seharusnya hampir tidak dapat menyentuh permukaan tanah ketika kaki sepenuhnya memanjang.
Apabila kaki kita tidak bisa menyentuh pedal sama sekali, turunkan ketinggian sadel.
Baca Juga: Ingin Bersepeda ke Kantor Tapi Takut Baju Basah Akibat Keringat? Coba Lakukan Beberapa Tips Berikut!
Apa yang harus diperhatikan saat mendapat sedel baru
Sebagian besar pesepeda pemula membiarkan ketinggian sadel sepeda apa adanya setelah keluar dari toko, kemudian beradaptasi dengan setelan tersebut. Tetapi itu bukan pilihan terbaik.
Perbedaan dalam ketebalan bantalan dan desain sadel dapat mengubah posisi duduk kita secara drastis.
Saat mengganti sadel, perhatikan dengan baik ketinggian sadel dan sesuaikan bila perlu.
Jika sadel baru membuat kita tidak nyaman, jangan beradaptasi sebelum menyesuaikan ketinggian sadel untuk mendapatkan posisi yang sama persis dengan sadel lama.
Mengetahui bagaimana ketinggian posisi duduk terintegrasi dengan sadel akan memungkinkan kita mengubah posisi atau sadel sesuai kebutuhan untuk membuat kita tetap nyaman saat bersepeda. (*)