WIKEN.ID -Belakangan ini demam bersepeda rupanya mulai menjamur di Tanah Air.
Apalagi semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.
Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Selain membuat badan sehat, rutin bersepeda juga membantu kita untuk menurunkan berat badan lho.
Pasalnya, dengan bersepeda dapat memompa jantung, membangun otot, meningkatkan metabolisme, dan menghilangkan stres yang mendukung penurunan berat badan yang sehat.
Bersepeda di luar ruangan merupakan aktivitas aerobik yang dapat dianggap sebagai latihan intensitas sedang atau tinggi.
Tergantung seberapa cepat kita mengayuhnya.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bersepeda lebih lambat dari 16 km per jam di medan datar adalah "intensitas sedang".
Intensitas tersebut akan meningkatkan laju pernapasan, tetapi masih memungkinkan kita untuk mengobrol.
Bersepeda 16 kilometer per jam atau lebih cepat di rute perbukitan, dengan pernapasan yang lebih sulit itu tandanya kita memasuki wilayah intensitas yang tinggi.
"Mengendarai sepeda adalah latihan low dan high-impact yang mencakup semua tingkat kebugaran."
"Aktivitas ini juga lebih baik pada persendian dan bagus untuk atlet yang pulih dari cedera," sambung dia.
Demikian penuturan pelatih pribadi sekaligus spesialis perawatan dan pendidikan diabetes (CDCES) di Sweat Fitness Studios di Chicago, Sara Fruendt.
Kalori yang dibakar saat bersepeda
Menghitung berapa banyak kalori yang dibakar saat bersepeda tergantung pada berbagai faktor, termasuk jarak, waktu tempuh, intensitas, kecepatan, dan mungkin berat badan pengendara.
Fruendt mengungkapkan, rata-rata kecepatan sedang di luar ruangan untuk orang dewasa selama 30 menit itu dapat membakar sekitar 300 kalori.
Penelitian populasi yang diterbitkan dalam Obesity Facts pada tahun 2018 menemukan, wanita yang bersepeda lebih dari 1,5 jam per minggu dikaitkan dengan penurunan berat badan sekitar 1,3 kg dan dua persen lebih sedikit lemak tubuh.
Kendati demikian, Fruendt menambahkan, selain rutin bersepeda, mengubah pola makan dengan defisit kalori juga penting dalam proses penurunan berat badan.
Jadi, kita juga mungkin perlu melakukan perubahan pada diet untuk melihat hasilnya.
"Kalori tambahan yang terbakar dari mengendarai sepeda berkontribusi pada penurunan berat badan," ujarnya. (*)