Follow Us

Tradisi Unik Malam Takbiran Di Daerah Ini Ada Sejak Tahun 1980-an

Alfa - Senin, 02 Mei 2022 | 07:32
Sound system Idola Blitar yang disewa komunitas pemuda timur Pasar Komis Bagorejo Kecamatan Srono seharga Rp 30 juta Yang Diselenggarakan  Jauh Sebelum Pandemi
KOMPAS.COM/Ira Rachmawati

Sound system Idola Blitar yang disewa komunitas pemuda timur Pasar Komis Bagorejo Kecamatan Srono seharga Rp 30 juta Yang Diselenggarakan Jauh Sebelum Pandemi

Dia mengatakan, selama tiga tahun terakhir ikut acara adu sound system dan disewa oleh komunitas Pemuda Timur Pasar Komis Bagorejo Kecamatan Srono.

Selain karena disewa, kedatangannya ke acara itu juga untuk ajang silaturahmi dengan para pemilik sound system di Jawa Timur.

"Hampir sebagian besar yang disewa berasal dari luar Banyuwangi. Ada yang dari Sidoarjo, Malang, Surabaya. Semua pengusaha sound kumpul di sini," ujar Andi.

Setelah adu sound system, mereka akan takbiran hingga tengah malam, Andi bersama kru pulang ke Blitar.

Sementara itu Slamet Riyadi, salah satu panitia kegiatan menjelaskan tradisi takbiran menggunakan sound system sudah ada sejak tahun 1980-an.

Namun kebiasaan menggunakan sound system dengan kekuatan ribuan watt baru ada sejak tahun 2000-an.

"Saat saya masih muda tahun 80-an masih menggunakan sound system kecil-kecilan pakai gerobak atau mobil pickup. Tapi kemudian berubah seperti ini. Masing-masing komunitas pemuda mengeluarkan sound dengan sewa menggunakan uang sendiri," kata dia.

Ia mengatakan, mereka biasanya keliling takbir sendiri.

Beberapa tahun terakhir dikoordinir oleh panitia dan ada beberapa aturan yang harus di taati semua kelompok pemuda, salah satunya adalah selama takbiran keliling hanya diperbolehkan memutar takbir tidak boleh musik lain.

Selain itu para peserta dilarang mengkonsumsi minuman keras dan alkohol.

"Selain itu saat malam takbiran suaranya harus seperempat dari suara maksimal. Soalnya ada yang sampai kaca rumahnya pecah karena getaran suara. Nah maksimal suaranya ya dilakukan di adu sound siang hari ini. Kalau pas malam takbiranhanya diputar pelan" kata Slamet.

Ia mengatakan saat malam takbiran, semua peserta adu sound yang terdiri dari 40 truk puso akan berkeliling di desa Sumbersewu dan sekitarnya mulai jam 8 malam hingga tengah malam.

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest