WIKEN.ID -Belakangan ini rupanya banyak orang yang hobi bersepeda
Semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.
Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Baru-baru ini, beredar video tentang rombongan pesepeda di dalam KRL yang disebut menolak ketika diminta untuk pindah gerbong.
Lantas bagaimana aturan bagi penumpang KRL yang membawa sepeda lipat?
Aturan membawa sepeda di KRL
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan bahwa PT KAI Commuter mengizinkan penumpang KRL membawa sepeda lipat.
“KAI Commuter mengizinkan sepeda lipat untuk dibawa dalam perjalanan KRL,” jelas Anne, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (13/3/2022).
Kendati demikian, sepeda lipat yang dibawa sebaiknya memiliki berat tidak lebih dari 20 kilogram dan ukuran roda maksimal 22 inchi.
Dikutip dari Kompas.com, PT KAI Commuter mengizinkan penumpang KRL membawa barang dengan ketentuan dimensi 100 cm x 40 cm x 30 cm.
Oleh karena itu, bagi penumpang yang ingin membawa sepedanya, disarankan membawa sepeda lipat.
Dengan adanya aturan batas maksimal dimensi tersebut, pihak Kereta Commuter Indonesia berupaya untuk mengakomodasi penumpang KRL yang membawa barang dengan tetap memberikan kenyamanan bagi penumpang lain.
Aturan penyimpanan sepeda lipat di KRL
Dari ketentuan, penumpang KRL dilarang menyimpang sepeda di dalam kereta makan atau di sambungan antarkereta.
Sebaliknya, penyimpanan sepeda lipat di KRL sebaiknya diatur sedemikian rupa, sehingga tidak merusak kereta dan mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Sepeda juga harus disimpan dalam keadaan terlipat agar tidak memakan tempat penyimpanan.
Adapun bagi rombongan pesepeda yang naik KRL, maka penyimpanan sepeda lipatnya akan diatur oleh petugas KRL, sehingga tetap memberikan kenyamanan semua penumpang bisa terjamin.
Petugas KRL akan menyarankan rombongan penumpang pesepeda untuk pindah ke gerbong belakang.
Tujuannya, agar tidak mengganggu penumpang lainnya sehingga perjalanan dengan KRL bisa lebih nyaman.
“Dengan berada di kereta paling belakang tentunya juga akan lebih nyaman bagi pengguna yang bepergian dalam rombongan,” jelas Anne.(*)