Menurut para peneliti, berlari sekitar 24 kilometer setiap minggunya bahkan bisa menurunkan risiko gangguan pernapasan hingga 45 persen.
Hanya saja, tidak semua orang mampu melakukan olahraga lari.
Orang-orang yang memiliki penyakit tertentu dan obesitas merupakan golongan yang tidak disarankan untuk melakukan olahraga tersebut.
Ini karena olahraga lari justru bisa menjadi pemicu penyakit lain bagi mereka, bahkan berakibat fatal.
Oleh karena itu, para pakar menyarankan untuk mengganti olahraga lari dengan jenis yang lebih ringan seperti berjalan.
Ketua studi Paul Williams, staf peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory California, mengatakan, berjalan juga memberikan manfaat yang sama seperti berlari.
"Caranya adalah dengan berjalan 50 persen lebih jauh atau lebih lama dari durasi berlari yang direkomendasikan," jelasnya. (*)