Terkait dengan intensity, maka dapat diawali dengan intensitas yang ringan hingga intensitas yang menyesuaikan dengan kondisi tubuh individu.
Penentuan intensitas dapat dilakukan berdasar Mets atau metabolic equivalents pada individu tersebut.
Lalu, terkait dengan time atau berapa lama waktu untuk bersepeda, Meity memberi contoh misalnya pada awal ditentukan hanya selama 20 menit saja kemudian akan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh dokter jantung.
Terakhir, terkait dengan type, misalnya pada awal hanya melakukan aerobic exercise seperti bersepeda namun ketika kemampuan individu sudah lebih baik maka dapat ditambah dengan tipe lain seperti resistance training yang digunakan untuk melatih kemampuan otot.
Jika termasuk ke dalam individu yang berisiko dengan penyakit jantung, Meity mengatakan sebaiknya individu tersebut melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli jantung.
“Individu yang berisiko dengan penyakit jantung maka dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli jantung,” ucapnya seperti dilansir dari laman Unair.
Sebagai penutup, Meity mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama bersepeda.
Dia menegaskan kepada masyarakat khususnya para pesepeda agar tetap menggunakan masker, rutin mencuci tangan dan jangan lupa untuk menjaga jarak.
“Jika yang dilakukan adalah bersepeda santai maka dianjurkan menjaga jarak sejauh 10 meter, jika bersepeda dengan speed yang lebih cepat maka dianjurkan untuk menjaga jarak sejauh 20 meter,” tutupnya. (*)