Bisa ditemukan pada minyak yang sudah pernah dipakai atau minyak berkualitas rendah.
Jika seseorang mengonsumsi makanan yang dimasak dengan minyak seperti ini dan mengonsumsi timun setelahnya, akan terjadi proses kimiawi yang menyebabkan radang pada tenggorokan.
Radang tersebut muncul karena getah timun yang memiliki senyawa kimia akan bercampur dengan senyawa aldehid.
Jadinya tenggorokan menjadi tercemar dan tidak sehat.
Lebih parahnya, zat aldehid merupakan pemicu munculnya penyakit neurodegenerative dan beberapa jenis kanker dan penyakit lain yang berhubungan dengan saraf.
Tak hanya nasi goreng, mengonsumsi timun dengan makanan lain yang digorengan denga minyak mengandung zat aldehida risikonya sama.
Tapi kita tak perlu khawatir dengan hal tersebut. Kitabisa mengakalinya dengan cara sehat.
Pastikan nasi goreng atau gorengan lain digoreng dengan minyak sehat dan higienis.
Hindari pemakaian minyak bekas, minyak dari biji bunga matahari, dan juga minyak goreng curah yang kandungan lemak jenuhnya tinggi.