Tergiur dengan Tawaran Uang Sebesar Rp 14 Juta, Youtuber Asal Rusia Ini Nekat Siksa Pacarnya di Tengah Suhu di Bawah Nol Derajat
WIKEN.ID - Ada-ada saja kelakuan youtuber satu ini.
Demi segelintir uang, Youtuber asal Rusia ini nekat melakukan tindakan keji pada kekasihnya sendiri.
Youtuber Stas Reefley harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
Stas Reeflay ditangkap usai diduga menayangkan langsung video dirinya membunuh pacarnya yang tengah hamil.
Pria berusia 30 tahun itu, menyiksa sang kekasih, Valentina 'Valya' Grigoryeva (28) dengan memaksanya hanya mengenakan pakaian dalam di tengah suhu di bawah nol derajat Celcius.
Mirisnya, semua itu dilakukan hanya demi bayaran penonton 1.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp14 juta.
Dilaporkan oleh mediaBAZAdariNew York Postpada Jumat (4/12/2020), perempuan malang itu tewas akibat hipoertemia.
Bukannya mematikan kamera yang menyala, tahu akan sang kekasih yang sekarat Reefley malah terus merekam.
Valyapun meregang nyawa di rumahnya di desa Ivanovka, dekat Moskwa, menurut laporan East2West.
Berulangkali, Reefley memastikan apakah sang pacar masih hidup atau tidak.
"Valya apa kamu masih hidup?" ucap Reeflay seraya terus merekamnya.
"Sayangku, kamu kenapa? Valya! Valya!"
Baca Juga: Fakta Baru Akhirnya Terungkap, Sosok Ini Bisa Jadi Tersangka dalam Video Syur Viral Mirip Gisel?
"Sayang, tolong... katakan sesuatu. Aku khawatir. Sial... Aku tidak merasakan detak jantungnya," lanjut Reeflay.
Seolah masih sadar akan dirinya yang menjadi tontonan, Reefley memberitahu puluhan ribu followers-nya.
"Teman-teman... Tak ada denyut nadi... dia pucat. Dia tidak bernapas."
Sadar akan nyawa kekasihnya yang tak tertolong, Reefley meratapi kematian sang kekasih.
"Aku mencintaimu"
Atas tindakannya ini, Reefley bakal diganjar hukuman 15 tahun jika benar Valya meninggal lantaran Hipotermia.
"Informasi juga akan digali tentang kemungkinan tindakan melanggar hukum terhadap mendiang yang dilakukan pemuda itu, yang jasadnya ditemukan di sana," kata Komite Investigasi Rusia.
Perwakilan dari YouTube menyatakan terkejut akan kejadian tragis.
"Kami terkejut mengetahui insiden tragis ini. Konten berbahaya semacam ini tidak diterima di YouTube."
"Meski livestream asli tidak berlangsung di YouTube, kami langsung menghapus upload ulang dan memblokir akun terkait," ujarnya pada Mirror.(*)