WIKEN.ID - Di dalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang ke sana kemari lewat jaringan pembuluh darah. Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi) dan oksigen untuk dikirim ke seluruh bagian tubuh. Adapun mesin penggerak darah hingga dapat mengalir terus-menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding pembuluh darah. Dalam keadaan normal tekanan pada saat jantung berkontraksi (sistolik) berada di bawah 120 mmHg, sedangkan ketika jantung berelaksasi (diastolik) di bawah 80 mmHg. Namun, ada juga yang memberi ancer-ancer, tekanan darah yang ideal itu (gold standard) 115/75 mmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalau tekanan darahnya 140/90 mmHg atau lebih tinggi yang diukur pada kedua lengan sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu. (Lihat tabel “Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa”).
Satu dari tiga orang penderita penyakit darting (darah tinggi) tidak menunjukkan tanda-atau gejala apa pun. Celakanya, bila hipertensi ini tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan pembuluh darah sehingga mengarah pada timbulnya beberapa kondisi lain seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, atau gangguan pada mata.
Baca Juga: Ragam Cara Agar Laptop Dengan Sistem Windows 10 Anti Lemot, Tak Perlu Biaya Banyak
Penyebab hipertensi ada dua jenis.
- Hipertensi primer atau esensial yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (terdapat pada + 90% dari seluruh kasus hipertensi). Diperkirakan penyebab hipertensi jenis ini, antara lain perubahan pada jantung dan pembuluh darah, merokok, usia (di atas 35 tahun), riwayat keluarga, kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolahraga), stres, alkohol, atau garam dalam makanan. Semua tadi disebut faktor risiko terjadinya penyakit hipertensi primer.
- Hipertensi sekunder yang disebabkan atau dampak penyakit lain seperti penyakit ginjal kronis, kelainan hormonal, atau pemakaian obat-obatan tertentu seperti pil KB.
- Baca Juga: Kini Berani Perlihatkan Perut Buncitnya, Nadya Mustika Justru Buat Pengakuan Tak Terduga: Tak Mengapa
Tekanan darah juga berubah bila posisi tubuh berubah. Misalnya, dalam posisi duduk ataupun tidur. (*)
Baca Juga: Tak Selamanya Seriawan Dipicu arena Kekurangan Vitamin C, Ini Cara Mengobati dan Mencegahnya
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa Editor : Wiken Baca Lainnya PROMOTED CONTENTLatest Popular Tag Popular |