Ridwan Kamil menjelaskan kunjungan yang ke-4, atau dalam istilah medis disebut Visit 3 atau V3 itu adalah pengambilan darah dari para relawan, setelah dua kali penyuntikan dosis vaksin dilakukan.
"Setelah dua kali disuntik vaksin, seharusnya darah kami ini bereaksi. Setelah dua minggu ini bereaksi, yang harapannya adalah peningkatan antibodi, sesuai yang diharapkan ya mendekati 90% sehingga bisa dikategorikan yang kita sebut dengan memiliki imunitas terhadap Covid-19," kata Kang Emil.
Kang Emil juga mengatakan, pengambilan darah ini tidak bisa hanya dilakukan sekali, tapi dua kali.
Pengambilan darah yang kedua rencananya akan dilakukan bulan Desember 2020.
"Pengambilan darah yang kedua itu final. Setelah itu akan diteliti kemungkinan hasil akhirnya. Mohon doanya bahwa pengambilan darah pertama hasilnya bagus, dan pengambilan darah kedua Desember nanti juga hasilnya bagus, mengkonfirmasi kesuksesan vaksin," katanya.
Seharusnya, kata Kang Emil, baru setelah Desember itu akan ada dua kemungkinan, yakni mulai produksi vaksin atau tidak.
Berdasarkan prosedurnya, setelah Desember masih ada tiga bulan, sampai Maret, untuk pengecekan dampak kesehatan dari peserta uji klinis vaksin.
"Tapi karena urgensi dan emergensi Covid-19 ini luar biasa, kemungkinan sampai Desember ada kesimpulan.
Kalau kesimpulannya baik, sambil berproses menuju Maret mungkin produksi vaksin yang kita lakukan bisa kita mulai di Bio Farma," katanya.