Pameran manusia itu berhasil dan menarik perhatian banyak orang kulit putih.
Kemudian pada 1906, Benga dipindahkan ke American Museum of Natural History untuk dipamerkan.
Di sana, dia langsung menarik perhatian pengunjung.
Setelah itu, Benga juga menjadi bagian dari pameran New York Antropologi Society tentang evolusi manusia.
Kemudian seorang pendeta lokal terkejut karena ada manusia yang dipamerkan layaknya binatang dan menuntut pembebasan.
Sang pendeta memaksa gubernur setempat melepaskan Benga.
Akhinya Benga berhasil dibebaskan, kemudian tinggal di panti asuhan.
Saat itu, keinginannya hanya satu, yakni bisa pulang ke Afrika.
Sayang karena pecahnya Perang Dunia I, membuatnya harus tetap berada di Amerika.
Benga merasa putus asa dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.(*)