Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Miris, Cuma Diupah Rp 20 Ribu per Hari, Pasangan Ini Hanya Mampu Berikan Bayinya Kopi Tubruk, Sehari Bisa Habiskan 1,5 Liter

Agnes - Senin, 20 Juli 2020 | 08:30
Tak mampu beli susu lantaran upah kecil, orangtua ini hanya bisa berikan bayinya kopi setiap hari. Miris

Tak mampu beli susu lantaran upah kecil, orangtua ini hanya bisa berikan bayinya kopi setiap hari. Miris

WIKEN.ID-Demi mendapatkan gizi dan nutrisi yang optimal, bayi memang dianjurkan untuk mengonsumsi ASI atau susu formula.

Tetapi tidak dengan bayi perempuan asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini.

Kisahnya sempat viral pada September 2019 lalu.

Bayi bernama Hadijah Haura berusia 14 bulan ini malah mengonsumsi kopi tubruk tiap harinya.

Tak tanggung-tanggung, ia bisa minum 1,5 liter kopi tubruk dalam sehari.

Mengandung kafein tinggi yang tak baik untuk bayi, kisah miris ini membuat Dinas Kesehatan bertindak.

Baca Juga: Diramal Seumur Hidup Gak akan Nikah Lagi, Nafa Urbach Kirim Kutukan Usai Pergoki Zack Lee Hamili Wanita Lain: Aku Berdoa Dia Keguguran!

Melansir Kompas.com, kebiasaan minum kopi ini telah dilakoni Hadijah Haura sejak usianya masih 6 bulan.

Dalam sehari, Hadijah Haura bisa menghabiskan 4 sampai 5 gelas kopi tubruk atau setara 1,5 liter kopi dengan gula.

Bila dihitung-hitung banyaknya Hadijah Haura konsumsi kopi per hari sejak 8 bulan terakhir adalah sekitar 1200 gelas atau setara dengan 360 liter kopi.

Bukan tanpa alasan, kedua orangtuanya mengaku tak memiliki uang untuk membeli susu.

Baca Juga: Gagal Bersanding Bersama di Pelaminan, Paranormal Ini Bongkar Isi Hati Rizki D'Academy & Lesty Kejora, Sebut Masih Ada Sedikit Perasaan!

Kendati ruti mengkonsumsi kopi, kedua orang tua Hadijah Haura mengaku pertumbuhan fisik bayi mereka seperti anak normal lainnya.

Di usianya yang baru 14 bulan, Hadijah Haura tergolong sebagai anak yang aktif.

Saking aktifnya, kedua orang tua Hadijah, Sarifudin dan Anita mengatakan sang anak acap kali membuat mereka tak bisa tidur lantaran sering main sendiri.

Anita dan suaminya, Sarifudin adalah seorang buruh kupas kopra yang hanya memiliki gaji maksimal sehari sekitar Rp 20 ribu.

Jika gajinya dan suaminya digabung, dalam sehari Anita dan Sarifudin hanya bisa mengumpulkan sekitar Rp 40 ribu.

Dengan jumlah uang yang begitu terbatas, Anita mengaku hanya cukup untuk memenuhi dapur kecil keluarganya.

"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu.

Baca Juga: Ingin Hamil di Usia 40 Tahunan, Artis Cantik Ini Mengaku Permintaannya Ditolak Sang Suami Gara-gara Hal Ini

Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi," ungkap Anita seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Timur.

Selama ini, Anita dan Sarifudin hanya bisa mengandalkan upah sebagai buruh kupas kopra untuk bertahan hidup.

Bila masuk musim panen, Sarifudin biasanya akan beralih profesi menjadi buruh angkut padi di sawah karena upahnya yang lebih besar.

Namun usai panen, ia kembali menekuni profesi sebagai buruh kupas kopra dan itu pun jika ada kelapa yang bisa diolah jadi kopra.

Baca Juga: Mendadak Syok Banget, Tagihan Air Bengkak Hingga Rp 26 Juta, Nycta Gina dan Rizky Kinos Akhirnya Pilih Ngungsi: Kaya Disamber Gledek!

Bila tak ada bahan bakunya, Sarifudin dan Anita menganggur sampai bahan baku terkumpul kembali untuk diolah.

Sebenarnya, Anita sendiri mengaku tak ingin buah hatinya terus menerus mengkonsumsi kopi seperti ini.

Ia sendiri juga khawatir dengan kesehatan anak semata wayangnya yang dalam masa pertumbuhan tersebut.

Sang anak mulai menunjukkan tanda-tanda kerajingan atau adiktif terhadap kopi.

Bila belum diberikan kopi, Hadijah Haura tidak bisa tidur dan bakal terus merengek sampai diberikan kopi oleh kedua orang tuanya.

Baca Juga: BCL Rilis Single '12 Tahun Terindah' untuk Kenang Ulang Tahun Pernikahan Bersama Mendiang Suaminya, Ibunda Ashraf Sinclair Berikan Pesan Menyentuh: Kami Bersamamu Bunga!

"Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur,” tambah Anita.

Anita mengaku selama ini ia dan suami tak pernah mendapatkan bantuan susu atau asupan gizi dari Dinas Kesehatan setempat.

Melansir Kompas.com, Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman, Sulawesi mengatakan pihaknya telah mengunjungi bayi tersebut.

Tak hanya memberikan bantuan berupa biskuit dan susu khusus bayi, Dinas Kesehatan juga telah memberikan pemahaman kepada kedua orang tua bayi untuk tidak memberikan kopi lagi kepada anaknya.

Hal ini dilakukan Dinas Kesehatan lantaran khawatir bahwa kopi dengan kandungan gula yang begitu tinggi dapat berefek serius kepada tumbuh kembang sang bayi.(*)

Editor : Wiken

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x