WIKEN.ID -Fenomena artis terjerat kasus narkoba tengah marak di Indonesia.
Sejumlah penyanyi maupun artis seni peran tercatat pernah mengonsumsi barang haram tersebut.
Ada yang sudah lepas dari tahanan dan ada juga yang tengah menjalani proses rehabilitasi.
Beberapa diantaranya Roy Marten, personil band Slank, hingga yang baru-baru ini sempat heboh artis seni peran Ammar Zoni.
Saat itu Ammar Zoni ditangkap pihak kepolisian dengan barang bukti satu toples daun ganja kering seberat 39,1 gram dan satu bungkus kertas putih berisi daun ganja kering.
Ditemukan juga satu alat isap sabu, yakni bong yang terbuat dari bekas botol obat batuk, satu sedotan, dan tujuh plastik klip kecil bening kosong bekas tempat menyimpan kristal putih sabu.
Alhasil, tatkala tes urine telah menyatakan dirinya positif menggunakan ganja dan sabu, Ammar Zoni dikenakan Pasal 111 (1) Jo Pasal 132 (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara paling singkat enam bulan dan paling lama 12 tahun.
Kini setelah bebas dari penjara dan memulai kehidupan baru, Ammar Zoni akhirnya buka-bukaan mengenai masa lalunya tersebut.
Melansir dari Tribun Style, Ammar bahkan mengaku sempat kepikiran untuk mengakhiri hidupnya saat ditangkap karena narkoba.
Hal itu ia ungkapkan saat berbincang di channel YouTube Daniel Mananta.
"Jadi pas gue di Polres itu rasanya kayak udah, kalau ada silet gue potong nadi gue.
Gue bener-bener udah buruk banget, apalagi dalam satu ruangan itu 24 jam kita makan di situ, buang air di situ kencing di situ.
Apalagi orang lalu lalang fotoin gue videoi gue, jadi kayak beban sosialnya lebih dalam banget.
Tapi yang gue inget bokap gue bilang 'kamu gak perlu mikirin apa yang akan terjadi nanti ke depannya, yang paling penting adalah bagaimana kamu menyikapi sekarang.
Apa yang kamu sikapi saat ini itu akan menentukan kamu ke depan seperti apa'," ungkap Ammar.
Setelah kejadian itu, Ammar pun akhirnya mengambil banyak pelajaran.
Ia percaya bahwa semua hal merupakan milik Tuhan yang bisa diambil kapan saja.
"Waktu itu dinaikkan derajat gue sebagai peran utama dari gue yang bukan siapa-siapa.
Dari gue yang cuma anak murid akhirnya gue bisa main film, main sinetron, dan Allah juga yang menjatuhkan gitu.
Kayak sekejap mata kesandung masalah kemarin itu yang membuat gue langsung berubah 180 derajat.
Awalnya semua orang wah memuja gue waktu itu tiba-tiba langsung menghujat gue dengan karena tingkah laku gue.
Berapa banyak orang yang pengen ada di posisi gue waktu itu kan, tapi gue asal lepas begitu aja, gak bertanggung jawab dengan apa yang gue punya," lanjutnya.
Kendati sempat tersandung narkoba, Ammar mengaku dirinya tidak malu.
Ia justru bersyukur Tuhan kini menjadikannya lebih kuat dan mampu bersikap dewasa.
"Di situ gue hanya bisa berdoa, kayak Bang Jo, bapak gue terus semuanya mensuppport gue.
Gue kepikiran gini loh, waktu gue ditahan di Polres gue akan dipenjara gue akan dihukum berat, tapi alhamdulillah pas gue ke BNN, orang BNN melihat gue, bagaimana basic dari keluarga gue dan segala macam, alhamdulillah gue dapat asesmen untuk rehab.
Gue direhab di LIDO Sukabumi, gue disana sekitar 4 bulan, terus gue pindah ke RSKO.
Gue gak malu sama semua orang kalau gue pernah terjerat masalah narkoba, terus gue pernah di rehab, justru karena itu adalah bukti bahwa Allah sayang sama gue yang bisa membuat gue lebih tough, lebih dewasa menyikapi semuanya," tandas Ammar.(*)