Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Curhatan Pilu Driver Ojo di Jakarta, Dilarang Bawa Penumpang Saat PSBB, Paling Banyak Lima Pesanan

Hafidh - Jumat, 10 April 2020 | 13:10
Ilustrasi ojol sepi orderan
Warta Kota/Alex Suban

Ilustrasi ojol sepi orderan

WIKEN.ID -Pemerintah Pemprov DKI Jakarta telah resmi mebetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).

PSBB tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona SARS-CoV-2 agar tak semakin meluas.

Detail termasuk syarat-syarat mengenai PSBB dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Namun, dalam poin peliburan tempat kerja dengan pengecualian salah satunya mengatur tentang operasional ojek online.

Baca Juga: Apes! Dijanjikan Uang Rp 700 Ribu, Driver Ojol Ini Ditipu Pelanggan Setelah Antar Penumpang dari Purwokerto Hingga Solo, Hanya Ditinggali Sandal

Selain tak diliburkan, bahkan para ojek online atau yang biasa disebut ojol itu juga dilarang membawa penumpang.

Hal tersebut mengacu dalam Pasal 15 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa ojek daring (online) hanya boleh beroperasi mengangkut barang, bukan orang.

Ditengah mewabahnya pandemi corona, yang situasinya sudah sulit seperti ini, kebijakan tersebut dinilai membuat orang-orang kecil semakin merana.

Salah satunya, Joko, Ojek daring/ ojek online berusia 42 tahun yang satu ini.

Baca Juga: Usai Kisahnya Viral, Inilah Nasib Pelaku Penipuan Pengemudi Ojol, Tak Mau Bayar karena Tak Punya Uang

Dikutip dari TribunJakarta.com, menurut Joko, kebijakan tersebut makin membuat nasib para ojol kian nestapa.

Dirinya keberatan karena peluang mendapatkan pesanan semakin kecil.

Pria yang rambutnya kian memutih itu tetap akan mencari orderan penumpang meski dibatasi.

"Asal enggak dimatiin dari perusahaan aplikator layanan antar penumpang, kita tetap jalan. Selama ada panggilan mah ambil aja," ujarnya Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Aksi Penuh Tanggung Jawab Driver Ojol, Lindungi Makanan Pelanggan dengan Tubuhnya dari Semprotan Disinfektan, Najwa Shihab Terharu

Teman Joko, Alain, yang duduk di sabelah Joko juga mengatakan hal senada.

Sebelum pergi mengantarkan pesanan, ia mengatakan akan semakin susah mendapatkan penghasilan bila mengambil penumpang dilarang.

"Kalau misalkan pembatasan itu tak setuju, bahkan ada yang mau protes (dari rekan-rekan) ke Balaikota. Itu kan menekan rakyat bawah ya," sambungnya.

Tak jauh dari Alain dan Joko duduk, Kasim tengah melihat ponselnya seraya menyesap segelas kopi hitam.

Pria berusia 55 tahun berkopiah hijau tua itu belum mendapatkan panggilan pesanan lagi.

Baca Juga: Bagaikan Menerima Karma Instan Setelah Tipu Ojol, Nasib Penumpang Setiba di Rumah, Ditolak Keluarga Hingga Dikarantina

Ia sempat menunjukkan riwayat perjalanan di ponselnya.

Sudah lewat dari tengah hari, Kasim baru mendapatkan satu pesanan.

"Sekarang sehari susah (dapat pesanan) paling tiga mentoknya lima," ujarnya.

Karim mengaku pasrah dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, karena sebagai orang kecil, ia hanya mengikuti apa saja yang dikehendaki pemerintah.

Baca Juga: 5 Hari Menunggu, Akhirnya Driver Ojol yang Tertipu 600 Ribu Usai Antarkan Order Fiktif Martabak Ke Rumah Kosong Dapatkan Ganti Rugi Dari Perusahaan

Di usia yang sudah memasuki masa pensiun, nyatanya Kasim tetap membanting tulang demi menghidupi istri dan anak bungsunya yang masih kecil.

Belum lagi, ia juga harus membayar uang kontrakan setiap bulan.

Segelas kopi yang disesapnya di pinggir jalan, menjadi obat penghapus lelah.

"Di mana ada tempat kopi, jadi obat rindu tempat kesayangan melepas lelah," bebernya yang membelinya dari pedagang kopi keliling.

Baca Juga: Inspiratif, 4 Tahun Ngojek, Driver Ojol Ini Bisa Bangun Rumah Mewah dan Kos-kosan 2 Lantai!

Tak berselang lama, kasim dan para ojek online maupur sopir taksi langsung berlarian menuju mobil yang membawa sembako.

Kasim kembali dengan membawa goodie bag berisi beras.

"Dalam sehari ini sudah tiga kali kami dapat pemberian makanan dan sembako," celetuk pengendara ojek daring lainnya.

Tampaknya, di tengah sulitnya mencari pesanan dan berganti-gantinya kebijakan dari pemerintah, pertolongan dari sesama juga sangat dibutuhkan oleh mereka saat ini. (*)

Baca Juga: Viral! Motornya Raib Saat Mengambil Pesanan, Driver Ojol Perempuan Ini Menangis Sesenggukan: Saya Narik Pake Apa

Source :TribunJakarta.com

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x