Akan tetapi respons kekebalan itu tampaknya tidak terlalu kuat.
"Maka ketika respons kekebalan melonggar, virus yang masih ada di beberapa saluran tubuh muncul kembali," ungkap Enjuanes.
Untuk memahami teori Enjuanes ini, perlu diperkirakan bahwa virus corona itu tertinggal di tubuh selama tiga bulan atau lebih.
Menurut dia, standar seseorang yang telah terinfeksi seharusnya menjadi zero positif, atau bahkan semestinya telah mengembangkan kekebalan tubuhnya.
"Dan jika ia telah kebal, virus (Covid-19) seharusnya tidak muncul lagi.
Namun penginfeksinya bisa tetap ada di jaringan khusus yang mungkin tidak terpapar sistem pertahanan tubuh sebagaimana organ tubuh lainnya," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sembuh dari Covid-19, Pria Jepang Kena Corona Lagi, Ini Penjelasannya"