Oleh karena itu, komunitas ilmuwan mulai fokus memecahkan permasalahan tentang seberapa mungkin tubuh dapat mengembangkan kekebalan alami setelah pasien sembuh dari penyakit Covid-19 ini.
Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 terus meningkat secara global, namun pasien sembuh juga semakin bertambah setiap harinya.
Kendati demikian, ratusan peneliti masih terus berpacu mempelajari dampak virus corona, SARS-CoV-2 ini pada manusia.
Salah satunya tentang kekebalan tubuh yang menjadi salah satu faktor penting dalam membantu peneliti memahami perilaku pandemi ini.
Hal ini juga penting dalam upaya pembuatan vaksin yang dapat dibutuhkan untuk memerangi penyakit Covid-19 di seluruh dunia.
Menurut Pan American Health Organization (PAHO) kepada BBC, karena ini adalah virus baru, setiap hari para peneliti masih terus mempelajarinya.
"Saat ini kita tidak bisa mengatakan dengan yakin bahwa seseorang yang pernah terinfeksi dan sembuh, tak dapat terinfeksi lagi," ungkap mereka.
Baca Juga: Tabrak 2 Bocah Penonton Balap Liar, Joki Balap Liar Ditangkat, Usianya Masih 16 Tahun!
Hal senada juga disampaikan ahli virologi Spanyol, Luis Enjuanes yang memastikan ada sejumlah pasien, sekitar 14 persen pasien yang sudah dites negatif virus corona, kembali dites dengan hasil positif.
Peneliti di Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIC) ini menjelaskan dalam kasus-kasus ini, kemungkinan virus yang "hidup kembali" alih-alih mengulang infeksi lagi.
Enjuanes menjelaskan di antara beberapa yang mungkin, secara umum virus corona ini memang membuat orang mengembangkan kekebalan tubuh.