WIKEN.ID - Bagi seorang pria yang sudah remaja, melakukan sunat merupakan sebuah kewajiban.
Selain tuntutan dari beberapa agama tertentu, sunat juga diyakini menjaga kesehatan serta kebersihan organ vital pria.
Pada umumnya, sunat dilakukan pada anak-anak lelaki yang sudah remaja.
Namun, ada juga anak-anak yang masih balita sudah disunat.
Baca Juga: Bukti Jodoh Tak Kemana! Genggam Tangan Wanita Saat Pesawat Alami Turbulensi, Pria ini Dapat Pacar
Seperti kisah bocah berumur 3 tahun satu ini.
Seperti halnya di dunia, tidak ada yang sempurna, namun nahas kejadian miris menimpa bocah berumur 3 tahun ini.
Bocah 3 tahun ini menjalani sunat dan orangtuanya pun membawanya ke dokter ahli bedah di sebuah rumah sakit.
Kejadian tragis menimpa bocah dari Brazil ini yang menjalankan sunat selama 4 jam.
Dilansir dari China Press pada Selasa (29/10/19) Alberthy Camargos ayah dari bocah itu mengatakan bahwa sebelumnya si anak memiliki masalah phimosis pada organ intimnya.
Jika tidak ditangani dengan benar, akan menyebabkan masalah kebersihan dan fungsi seksual, jadi dia membawa anaknya untuk disunat oleh dokter ahli.
Anehnya, proses sunat itu berlangsung selama 4 jam, secara normal di Brasil sunat hanya berlangsung selama 30 menit.
Namun, setelah selesai proses sunat, sang ayah tidak mencurigai apapun dan mengira semuanya beres.
Jadi dia membawa putranya pulang ke rumah, dan setelah itu sebuah kejutan terjadi.
Sampai di rumah Camargos membongkar kain kasa yang membalut organ vital putranya, niatnya dia ingin mengganti obatnya.
Namun, Camargos terkejut karena mendapati seluruh alat kelamin putranya terputus.
Hal itu membuatnya syok, dan sedih, dia jatuh dari kursi dan nyaris pingsan mendapati kenyataan itu.
Karena tak terima dengan hal itu, Camargos pergi ke Rumah Sakit untuk meminta penjelasan dokter.
Namun, Camargos semakin syok karena dokter yang mengoperasi putranya telah meninggal.
Alhasil, dia merujuk putranya ke rumah sakit lain di mana anak itu di tangani oleh ahli urologi dan mengkonfirmasi bahwa organ reproduksinya terpotong sampai ke akar.
Selanjutnya, organ genital anak itu dioperasikan kembali untuk melindungi uretra kecil.
Para ahli medis mengatakan organ genital dapat menumbuhkan kembali kulit dan membentuk bagian lainnya.
Juga, diyakini dapat diperbaiki sebelum mutilasi genital, menyebabnya masih bisa ereksi pada saat dewasa, dan memiliki kehidupan yang normal.
Meskipun anak tersebut perlahan membaik, Camargos ingin melaporkan pihak rumah sakit atas apa yang menimpa anaknya tersebut. (*)
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Meninggal, Solo Ditetapkan KLB Virus Corona, Sekolah Diliburkan 2 Minggu