WIKEN.ID - Detak jantung menjadi salah satu faktor penting yang bisa memprediksi risiko sakit jantung.
Terlebih, jika detak jantung itu tetap kencang meski dalam keadaan istirahat.
Hal itu bisa menandakan jantung kita tetap bekerja keras untuk memompa aliran darah meski tak ada aktivitas fisik yang signifikan.
Berdasarkan panduan yang dilansir Asosiasi Jantung Amerika, orang-orang berusia lebih dari 10 tahun seharusnya memiliki detak jantung 60 sampai 100 per menit. Sementara atlet 40 sampai 60 per menit.
Dengan demikian, tentu baik untuk bisa memantau detak jantung kamu secara mandiri.
Sebab, dengan kemampuan kita pun bisa mengenali kesehatan jantung.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu Dengan Mengenali Gejala dan Tingkat Resiko Serangan Jantung
Saat berolahraga, sebenarnya detak jantung menjadi ukuran apakah kamu melakukan olah fisik terlalu berlebihan atau cukup?
Kamu perlu mengenali dan peduli tubuhmu dengan mengetahui detak jantung.
Sebelum kamu belajar bagaimana menghitung dan memantau detak jantung saaat berolah raga, kamu harus mengetahui detak jantung istirahat.
Denyut jantung istirahat adalah berapa kali jantung berdetak per menit saat beristirahat.