Begitu penjelasan Erin Goodhart, seorang spesialias adiksi dan direktur women's services di Caron Treatment Centers.
Hormon wanita membuat kaum hawa jadi rentan terhadap efek antinyeri.
Ditambah, wanita cenderung menyalahgunakan obat resep untuk menurunkan berat badan, mengatasi kelelahan, mengatasi nyeri dan mengobati sendiri masalah kesehtan mental.
Begitu menurut statistik terakhir dari National Institutes of Health.
Sekitar 15,8 juta wanita mengakui menyalahgunakan obat tahun lalu dan 4,6 juta mengatakan menyalahgunakan obat resep dokter.
Wanita cenderung mudah kecanduan obat antinyeri.
Ada beberapa faktor yang unik pada tubuh dan situasi wanita.
Pertama, wanita merasa nyeri lebih intensif karena memiliki lebih banyak reseptor saraf daripada pria, menurut studi yang dilakukan oleh American Society of Plastic Surgeon.
Kemudian, wanita cenderung membicarakan nyeri itu dengan petugas kesehatan dan lebih proaktif menginginkan manajemen stres, kecemasan dan nyeri.
Dokter pun sering memberi obat terhadap keluhan tersebut.