Follow Us

Seperempat Populasi Babi Mati akibat Demam Babi, Ternyata Virusnya Dibawa Dari Afrika

Redaksi Wiken - Sabtu, 09 November 2019 | 15:15
Diperkirakan Seperempat Populasi Babi akan Mati akibat Demam Babi
Blantyre Farms

Diperkirakan Seperempat Populasi Babi akan Mati akibat Demam Babi

Menurut Adam Speck, seorang analis komoditas senior di Agribisnis Intelejen IHS Markit, wabah di Cina telah sangat serius, dengan sebanyak 100 juta babi telah hilang sesuai dengan persediaan resmi yang dinyatakan China.

Rabobank, sebuah perusahaan jasa keuangan yang berspesialisasi dalam makanan dan pertanian, meramalkan bahwa tahun ini Cina akan kehilangan antara 20% dan 70% dari kawanannya, berpotensi sebanyak 350 juta ekor.

Angka resmi menyatakan bahwa lebih dari 1 juta babi telah dimusnahkan.

Baca Juga: Terlalu Lama Bermain Bersama, Anak Babi Ini Menganggap Dirinya Domba, Ini Video Menggemaskannya

Virus ini sekarang telah diidentifikasi ada di 50 negara, termasuk Polandia, Rusia, Korea Selatan dan Filipina.

Sejauh ini, penyakit yang paling jauh ditemukan di negara barat pada hewan hidup adalah di Belgia di antara populasi babi hutan.

Pemusnahan kini direncanakan di negara ini.

Baca Juga: Terekam Video CCTV, Babi Hutan Kelaparan Masuk Kantin dan Serang Pegawai

Alistair Driver, editor Pig World di Inggris, mengatakan, baru-baru ini ada saran dari pemerintah Cina dan perwakilan industri bahwa kawanan babi Cina bahwa kita bisa melihat pemulihan ke tingkat level sebelumnya pada tahun 2020.

Namun, sebagian besar analis global percaya ini sangat optimis dan mengingat kerugian yang sangat besar sejauh in.

Penyebaran virus yang terus-menerus di seluruh Cina dan negara-negara Asia lainnya, akan ada defisit besar dalam produksi daging babi untuk masa yang akan datang.

Krisis ASF Asia memiliki dampak yang sangat besar pada industri daging babi global, dengan rekor volume ekspor mendorong harga naik di seluruh dunia. (*) (Mega Khaerani)

Editor : Wiken

Latest