Follow Us

Seperempat Populasi Babi Mati akibat Demam Babi, Ternyata Virusnya Dibawa Dari Afrika

Redaksi Wiken - Sabtu, 09 November 2019 | 15:15
Diperkirakan Seperempat Populasi Babi akan Mati akibat Demam Babi
Blantyre Farms

Diperkirakan Seperempat Populasi Babi akan Mati akibat Demam Babi

Penjualan daging babi AS ke Cnina meningkat dua kali lipat dibandung tahun sebelumnya.

Sementara harga daging babi di Eropa telah mencapai tertinggi enam tahun.

Dr Mark Schipp, wakil presiden World Organisation for Animal Health (OIE), mengatakan pada konferensi pers minggu ini bahwa ASF adalah ancaman terbesar bagi setiap ternak komersial seperti babi.

Baca Juga: Dinamai Mirip Seniman Terkenal, Babi yang Hampir Disembelih Ini Berhasil Ciptakan Karya Seni Seharga Puluhan Juta

Dia mengklaim bahwa penyebaran penyakit dalam satu tahun terakhir ke negara-negara termasuk Cina, yang memiliki setengah populasi babi dunia, telah meradang krisis di seluruh dunia.

Schipp mengatakan para ilmuwan veteriner di seluruh dunia berusaha menemukan vaksin untuk penyakit itu, tetapi itu adalah tantangan yang kompleks karena sifat virusnya.

Meskipun penyakit ini tidak menyebar ke manusia, sebenarnya 100% fatal setelah tertanam dalam populasi babi.

Baca Juga: Nahas! Remaja Ini Tewas Mengenaskan dengan Otak Digerogoti Ratusan Cacing Pita, Diduga Usai Mengonsumsi Daging Babi Setengah Matang

ASF dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti babi hutan, dan melalui kutu.

Tetapi virus juga dapat bertahan hidup beberapa bulan dalam daging olahan, dan beberapa tahun dalam bangkai beku, sehingga produk daging menjadi perhatian khusus untuk penularan lintas batas.

Pada bulan Juli 2019, daging yang mengandung virus ASF ditemukan dalam produk yang disita oleh otoritas pelabuhan di Irlandia Utara.

Baca Juga: Truk Terguling, Babi-babi yang Diangkutnya Justru Berkeliaran ke Jalan, Begini Videonya!

Editor : Alfa

Latest