Tiga petugas berada di dalam ambulans itu, yakni seorang dokter, petugas paramedik, dan sopir.
"Kami berkeyakinan bahwa petugas-petugas ini menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP yang ada," ujar Anies Baswedan yang dikutip dari Kompas.com.
Anies Bawesdan meminta semua pihak tidak buru-buru membuat kesimpulan soal ambulans Pemprov DKI yang ditahan polisi.
Sebab, banyak peristiwa yang terjadi saat ambulans itu ditahan.
"Mereka (petugas ambulans) berada dalam situasi tadi malam, situasi lapangan yang tidak sederhana, karena itu kita tidak usah terburu-buru untuk menyimpulkan apa pun," kata dia.
Anies Baswedan mengatakan, petugas ambulans berpotensi terkena fitnah.
"Potensi mereka kena fitnah, potensi mereka dilabeli, selalu ada, karena mereka bekerja di tempat yang orang lain menjauhi," ujar Anies Baswedan.
Anies menyampaikan, pekerjaan petugas ambulans tidak mudah.
Mereka bekerja di lokasi-lokasi yang justru dijauhi oleh orang-orang.
Anies Baswedan meyakini para petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta yang ditugaskan di lokasi kerusuhan saat aksi demonstrasi bekerja sesuai prosedur.
Baca Juga: Kedapatan Angkut Batu Perusuh Saat 22 Mei, Ini Video Pengakuan Sopir Ambulans