Tim dokter langsung memeriksa kondisi Habibie.
"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto.
Akibat kebocoran klep jantung itu, terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter, sehingga Habibie terasa sulit bernapas.
Baca Juga: Video Detik-detik Saat Pria Penjaga Kompleks Perumahan Digigit Ular Hingga Meninggal Dunia
"Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," ujarnya.
Berdasarkan analisa dokter, Habibie harus segera menjalani operasi jantung atau dapat dilakukan pengobatan dan tindakan dengan cara yang lebih canggih.
Habibie, kata Rubijanto, memilih untuk menjalani tindakan dengan menggunakan metode yang lebih canggih dan tim dokter melakukan pemasangan kateter dari mulut.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui persisnya kebocoran klep jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.
Menurut Rubijanto, BJ Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen dapat dihadiri dan disaksikan oleh paling tidak dua dokter spesialis ahli jantung dari Indonesia dan satu personel tambahan Paspampres.
Baca Juga: Video Bocah yang Sudah Meninggal Dunia Tiba-tiba Bangun di Misa Pemakamannya, Ini Kata Dokter
BJ Habibie pun kembali dirawat intensif di ruangan Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.
Keluarga sengaja membawa ayahnya ke rumah sakit agar bisa istirahat penuh.